Skip to main content

Posts

Showing posts with the label desktop

XFCE vs MATE, Which Is Your Choice ?

Since GNOME turned into their own way, many Linux users have switched into another traditional desktop. There are very good choices, but in the end, leaves two winning "Best Traditional Linux Desktop" : XFCE and MATE . Both of those desktops have grown into a mature, polished, rock solid and "functional and efficient" traditional Linux desktop. And the question is, which is better ? To get the answer, I made the tables of feature comparison between XFCE and MATE as follows : 1. Basic Features 2. Special Features And what're the conclusions ? The conclusions are up to you. I've been using both and I feel satisfied. Personally, I slightly tend to choose XFCE. How about you folks ? :D

Hardy Light Theme

Ubuntu Hardy Heron 8.04 using Light Theme Enlarge Screenshoot Ubuntu Lucid will comes with new fresh theme, called 'Light Theme'. Some people said that the Light Theme was the 'imitation' of Mac OS X interface. I don`t agree with that opinion. For me, Ubuntu with GNOME, will always be more simple, easy to use, lightweight and usable. Or in other simple word, Ubuntu with GNOME is better than Mac OS X—of course it`s fully my subjective opinion. After I`ve tried to install the Ubuntu Lucid packages into my Ubuntu Hardy LTS system, I felt satisfied and really surprised by the Ubuntu`s new theme. Because of one technical system, I still not yet upgrade my whole Ubuntu system into the new Ubuntu, so I just tried to apply the theme. Although the light theme not fully compatible in the Hardy`s GNOME version, but I can taste some of them, such as Humanity Icon Theme, Radiance Metacity and Ambiance Metacity theme. For the Gtk theme, there is one big technical problem becaus...

Membuat Wallpaper / Background Slideshow Untuk Desktop GNOME

Contoh source code skrip. Perbesar gambar . Jika kita pernah menggunakan sistem operasi Mac OS X, kita akan mendapati satu fitur dsesktop yang cukup interaktif, yaitu gambar latar belakang desktop (wallpaper) yang selalu berubah setiap tempo waktu beberapa detik (sildeshow). Ternyata, di desktop GNOME Linux, kita bisa membuat wallpaper seperti itu, dan dengan cara yang cukup simpel. Dari hasil searching saya di internet, saya mendapati sebuah skrip yang berfungsi untuk membuat slideshow wallpaper di desktop GNOME, yang berbentuk file konfigurasi .XML. Intinya adalah, skrip tersebut berfungsi membuat slideshow dari beberapa gambar yang sudah kita pilih, dengan jarak pergantian waktu yang kita tentukan sendiri. Skrip tersebut sangat sederhana, seperti halnya skrip HTML, yang isinya berisi pengaturan gambar-gambar mana saja yang kita gunakan, dan kemudian waktu transisi antar gambar. Untuk skrip aslinya, saya men- download -nya dari sebuah | halaman internet |. Dari skrip yang s...

Desktop Indah dan Fungsional dengan Screenlets

Dalam daripada sistem operasi Mac OS X dan atau Microsoft Windows Vista dan Seven , dikenallah dengan yang namanya desktop applet . Fungsi daripada desktop applet adalah untuk memperindah desktop kita dengan tempelan-tempelan seperti Jam dinding, kalender, pengukur proses sistem, pengukur cuaca, RSS Feed, dlsb dlsb. Secara sepintas memang amatlah indah dan cukup fungsional. Semisal tempelan bentuk jam dinding. Alih-alih memandangi angka kecil di pojok taskbar, akan lebih elok dan sedap di mata manakala kita memandangi bentuk jam dinding yang lebar dan luas. Selain daripada hal demikian, tempelan daripada semisal RSS Feed, akan sangat berguna jikalau manakala kita memang terhubung ke jejaring daripada internet. Sayang sekali, fitur-fitur daripada hal tersebut yang demikian itu, terasa cukup ribet manakala dijalankan di sistem Vista. Tak lain dan tak bukan karena memang sistemnya yang berat, jadi manakala kita tambahi dengan hal-hal demikian itu akan menjadi semakin berat. T...

Perhatian, Warning, Jangan Pernah Gunakan Trash di Linux !!

Salahsatu ciri khas dari sistem operasi berbasis UNIX adalah adanya File Permission . Setiap file mempunyai atribut dari si pembuat / pemilik file. Nampak rumit, dan bagi saya juga terasa rumit :D Satu kerumitan itu adalah manakala kita meng- copy file dari CD/DVD ke hardisk, file hasil copy tersebut beratribut Read Only . Walhasil, kita tidak akan bisa menghapus file tersebut sebelum kita merubah permission-nya menjadi read-write via terminal dengan hak akses root. Nah, mengenai hal tersebut, saya pernah mengalami kejadian paling konyol dan menjengkelkan. Alkisah, pada suatu waktu, saya meng- copy sebuah DVD (bukan me- ripp ). Nah, setelah saya selesai menonton DVD dari hasil copy -an tersebut, saya berniat menghapusnya dengan cara memindahkannya ke trash , sementara saya belum me- chmod permission -nya. Apa yang terjadi? Trash tidak bisa dikosongkan!! Arghhhh ! Saya bingung kalang-kabut. Saya coba akses trash dari terminal, dan saya ketik : $ cd trash...

Enam Langkah Mudah Membuat Linux LiveUSB

Dewasa ini, ada tren baru untuk teknologi komputer, yaitu Netbook. Sebuah perangkat komputer esktra mini yang biasanya di persenjatai dengan Intel Atom, HDD 160/250, 1 GB RAM dan layar 10 Inchi. Fitur-fitur mendasar masa kini tentu ada : wifi (WLAN) dan webcam. Satu keunggulan dari produk netbook adalah mobility. Ukurannya yang extra-mini membuatnya bersifat sangat portabel. Ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Bisa diselipkan ditas kuliah / sekolah dengan leluasa. Selain itu, dengan adanya WLAN, kita sudah bisa dengan asyik menikmati hotspot menggunakan netbook. Kapasitas RAM yang lumayan juga membuat produk ini, walau berukuran kecil, mempunyai kinerja yang cukup cepat, untuk penggunaan sehari-hari (Internet, Office, Audio-Video). Dan satu kekurangan utama dari produk ini adalah : Tidak adanya optical drive (DVD). Tentu saja ini cukup merepotkan bilamana kita ingin menginstal sistem operasi. Lalu bagaimana? Buat saja LiveUSB Linux. Caranya amat sangat mudah. Mar...

Tips Membuat Desktop Ubuntu Cepat dan Nyaman (Kasus Lab Komputer Kampus)

Musnahkan saja Compiz hingga bersih dari komputer! Aktifkan sesi 'reduced_recources' pada window manager Metacity Buang / non-aktifkan aplikasi/modul pre-loaded yang tidak perlu Jangan aktifkan virtual desktop, boros memory. Desktop cukup satu Buang applet tidak perlu dari panel GNOME Alhamdulillah , lab internet kampus saya sudah melakukan migrasi OS ke Ubuntu Hardy. Saya cukup gembira menyambutnya. Namun apa jadi? Setelah saya coba performance dari desktop Ubuntu di lab internet kampus saya tersebut, hasilnya adalah : saya gemas (sedikit jengkel) ! Kenapa coba? Entah karena setting entah-berantah apa yang berantakan, desktop Ubuntu Hardy jadi terasa amat sangat berat sekali untuk multi-tasking. Bisa dibandingkan, saya hanya membuka Firefox dan OpenOffice.org, namun desktop sudah mendekati hung ! Argh ! Apa yang salah? Mari kita simak! Ternyata memang ada beberapa detil yang belum diperhatikan oleh admin lab internet di kampus s...

Mencicipi Desktop LXDE

Di antara pilihan desktop environtment Linux, nama LXDE masih cukup baru, tetapi cukup menarik banyak pengguna Linux untuk mengetahui lebih dalam tentang window manager yang satu ini. Apakah mencukupi untuk kebutuhan standar komputasi desktop? Masih kurang? Atau justru dipenuhi dengan limpahan fitur seperti KDE? Mari kita simak! Beberapa waktu yang lalu saya sempat mencoba paket LXDE yang ada dalam bundel DVD instalasi Mandriva 2009 Spring Free Edition. Kesan pertama yang saya dapat adalah window manager yang satu ini cukup elegan, dan setelah saya explore di beberapa fitur dasar, saya dapati beberapa catatan berikut ini : MENU : Susunan menu LXDE sangat mirip dengan susunan menu XFCE. Pengaturan icon tombol start/menu sama persis dengan pengaturan icon tombol star/menu pada XFCE, kita bisa menggunakan icon start button kesukaan kita. Caranya sangat mudah, yaitu dengan klik kanan pada tombol menu, dan pilih 'Menu' Settings. PANEL : Seting default LXDE panel adalah cuku...

Ia Ora GNOME Theme For Ubuntu and Debian

In many major desktop Linux distributions, I really love to the Mandriva Linux default theme, both of GNOME or KDE. The theme was called ia-ora , which consist of 5 variants : Ia Ora Blue, Ia Ora Free, Ia Ora One and Ia Ora Orange. The Ia Ora theme was look so cute, fresh and totally-eyecandy. Because of that reason, I was finished converted the Ia Ora RPM package into Debian / Ubuntu package using Alien and now I can enjoy the Ia Ora theme at my Ubuntu's GNOME desktop. I was uploaded the debian / ubuntu installer of Ia Ora GNOME theme and can be downloaded. Download Ia Ora GNOME Debian / Ubuntu package

Meringankan Desktop KDE 4 di Kubuntu Jaunty

Kubuntu 9.04 Jaunty Jackapole datang dengan KDE 4.2.2. Dari sekian banyak pernak-pernik keindahan desktop KDE 4 yang menawan, ternyata Kubuntu Jaunty dengan KDE 4.2.2 menyisakan satu kekurangan yang agak menggangu, yaitu agak berat bila dijalankan pada PC tua dan dengan resolusi lebar. Sebagai contoh teknis, sistem saya adalah : P IV 2,4 Ghz / Memori 512 MB Resolusi maksimal 1280x1024 piksel Dengan sistem tersebut, tiap saya menggerak-gerakan pointer ke segala arah di desktop, akan terasa patah-patah dan agak berat. Saya sempat agak kesal dan ingin membuang Kubuntu dari PC saya, tetapi akhirnya saya mendapat satu trik untuk membuat desktop Kubuntu Jaunty terasa lebih ringan. Trik tersebut adalah : jalankan compositing manager ! Karena saya memakai PC tua, maka saya menggunakan xcompmgr compositing manager, sebuah aplikasi compositing manager kecil yang ringan. Untuk menginstalasinya sangat mudah ; $ sudo apt-get install xcompmgr Agar xcompmgr jalan otomatis ...

Menjalankan avant-window-navigator dan cairo-dock Tanpa Compiz Fusion

Aplikasi dock avant-window-navigator dan cairo-dock ternyata bisa berjalan pada semua jenis composting manager. Sementara itu, untuk aplikasi compositing manager, kebanyakan dari kita hanya akrab dengan aplikasi Compipz Fusion yang cukup berat dan hanya bisa dijalankan pada VGA tertentu. Namun ternyata, ubuntu desktop telah menyediakan sebuah fitur compositing manager simpel yang bisa dijalankan oleh semua jenis VGA card apapun, dan bisa untuk menjalankan aplikasi dock avant-window-navigator dan cairo-dock. Fitur compositing manager tersebut ada pada window manager metacity, cara mengaktifkannya adalah sebagai berikut : Jalankan run (tekan tombol Alt dan F2 di keyboard), dan ketikan : ' gconf-editor ' (tanpa tanda petik) Pada jendela gconf-editor (Configuration Utility) sebelah kiri, pilih menu apps>metacity>general , kemudian pada jendela bagian kanan, cari string bernama ' compositing_manager ' dan centanglah (aktifkan). Terakhir tutup ...

Mengubah Desktop Linux GNOME Menjadi Mirip Desktop Mac OS X

Mengubah tampilan desktop GNOME menjadi tampilan desktop Mac OS X pada komputer minim / tua. Sebuah topik yang cukup lengkap, mencakup dua isu yang cukup sering di bahas dalam dunia desktop Linux. Pertama , isu yang begitu sering di bahas oleh para user yang menyukai tampilan Mac OS X dan keindahan desktop, bagaimana merubah tampilan desktop GNOME Linux menjadi mirip dengan tampilan desktop sistem operasi Mac OS X. Kedua , isu komputer ber-resource minim / komputer tua yang hingga saat ini masih cukup banyak di gunakan oleh user komputer di Indonesia. Spesifikasi komputer tua yang saya maksud adalah komputer kelas PIII 1 GHz – PIV, dengan RAM 256-512 MB, dengan VGA onboard seadanya. Mengubah tampilan desktop GNOME Linux menjadi mirip desktop Mac OS X bukan perkara sulit. Ada seorang user Linux yang mengembangkan paket tema Mac OS X lengkap untuk desktop GNOME. Nama paket itu adalah Mac4Lin . Mac4Lin sendiri merupakan kumpulan lengkap tema gtk+metacity dan jug...

Lebih Cepat, Lebih Baik

Ini sama sekali bukan iklan, atau latah. Isu antara performance dan appearance dalam komputasi selalu hangat dan selalu ada dua tipe user yang secara ekstrem memilih pendekatan keduanya, kecepatan atau responsivitas sistem dan keindahan interface grafis (desktop) sistem. Saya sendiri, sebenarnya perfeksionis. Andai bisa, saya sangat mengingikan sebuah sistem dengan interface grafis seindah mungkin dengan kinerja sistem yang cepat dan responsif. Sebenarnya keduanya dapat dicapai, cuma tentu saja dengan upgrade hardware yang lumayan. Berhubung hardware yang saya punya pas-pasan, saya mencoba menyeimbangkan keduanya. Tema-tema tambahan dari GNOME-LOOK atau UBUNTU-ART sudah sangat mencukupi untuk 'memoles' interface desktop Gnome saya menjadi indah. Sekarang saya tinggal membuat desktop Gnome lebih responsif. Caranya sederhana sekali. Bagian yang membuat desktop Gnome terasa lambat adalah efek minimize yang menurut ungkapan banyak user 'ugly', ...