Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

Keajaiban Dalam Sekeping CD Linux, Solusi OSS Untuk Semua

Dunia komputer telah berkembang menjadi begitu kompleks dan dinamis. Teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, telah berkembang menjadi kesatuan yang amat kompleks dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Jika sepuluh tahun yang lalu kita hanya bisa mengolah dokumen, mengolah gambar ,berselancar internet dan bermain game menggunakan seperangkat komputer personal dengan ukuran yang besar, kini kita bisa melakukan itu semua dalam satu perangkat notebook atau netbook, tanpa harus berurusan dengan monitor yang besar dan kabel-kabel yang rumit. Wi-fi telah menjadi standar komunikasi nirkabel antar perangkat komputer, yang akhirnya berkembang menjadi gaya hidup anak muda masa kini. Menjinjing notebook di café-café, di taman umum atau kampus, dan berselancar-bebas dengan media komunikasi nirkabel wi-fi yang amat praktis dan elegan. Semua telah berkembang menjadi begitu pesat, baik dari sisi hardware maupun software. Teknologi mikroprosesor tel

Mencicipi Desktop LXDE

Di antara pilihan desktop environtment Linux, nama LXDE masih cukup baru, tetapi cukup menarik banyak pengguna Linux untuk mengetahui lebih dalam tentang window manager yang satu ini. Apakah mencukupi untuk kebutuhan standar komputasi desktop? Masih kurang? Atau justru dipenuhi dengan limpahan fitur seperti KDE? Mari kita simak! Beberapa waktu yang lalu saya sempat mencoba paket LXDE yang ada dalam bundel DVD instalasi Mandriva 2009 Spring Free Edition. Kesan pertama yang saya dapat adalah window manager yang satu ini cukup elegan, dan setelah saya explore di beberapa fitur dasar, saya dapati beberapa catatan berikut ini : MENU : Susunan menu LXDE sangat mirip dengan susunan menu XFCE. Pengaturan icon tombol start/menu sama persis dengan pengaturan icon tombol star/menu pada XFCE, kita bisa menggunakan icon start button kesukaan kita. Caranya sangat mudah, yaitu dengan klik kanan pada tombol menu, dan pilih 'Menu' Settings. PANEL : Seting default LXDE panel adalah cuku

Ia Ora GNOME Theme For Ubuntu and Debian

In many major desktop Linux distributions, I really love to the Mandriva Linux default theme, both of GNOME or KDE. The theme was called ia-ora , which consist of 5 variants : Ia Ora Blue, Ia Ora Free, Ia Ora One and Ia Ora Orange. The Ia Ora theme was look so cute, fresh and totally-eyecandy. Because of that reason, I was finished converted the Ia Ora RPM package into Debian / Ubuntu package using Alien and now I can enjoy the Ia Ora theme at my Ubuntu's GNOME desktop. I was uploaded the debian / ubuntu installer of Ia Ora GNOME theme and can be downloaded. Download Ia Ora GNOME Debian / Ubuntu package

Adobe Reader 9 Linux

Adobe Reader adalah aplikasi PDF reader yang sangat terkenal di Windows. Kelengkapan toolbar dan interface yang mudah dioperasikan menyebabkan aplikasi ini cukup disenangi, walaupun faktor utama keterkenalan Adobe reader adalah karena usianya yang sudah dewasa bila di banding aplikasi sejenis yang lain. Untuk desktop Linux, Adobe pun membuat versi Adobe Readernya sendiri. Jika pada versi terdahulu, Adobe Reader Linux tersedia dalam binari instalasi distribusi besar (RPM, Debian), maka pada versi Adobe Reader 9, paket installer-nya bersifat universal, yaitu .bin . Satu yang spesial dari Adobe Reader 9 Linux adalah, ternyata aplikasi ini bersifat ringan saat di jalankan di desktop Linux. Ini sangat mengejutkan untuk saya. Karena cepatnya, bahkan Adobe Reader 9 Linux lebih cepat dalam waktu loading dibanding aplikasi PDF reader default desktop Linux yaitu Evince dan KPDF. Untuk menginstalasinya, tentu sangat mudah. Pertama tentu saja download dulu paket binari instalas

Meringankan Desktop KDE 4 di Kubuntu Jaunty

Kubuntu 9.04 Jaunty Jackapole datang dengan KDE 4.2.2. Dari sekian banyak pernak-pernik keindahan desktop KDE 4 yang menawan, ternyata Kubuntu Jaunty dengan KDE 4.2.2 menyisakan satu kekurangan yang agak menggangu, yaitu agak berat bila dijalankan pada PC tua dan dengan resolusi lebar. Sebagai contoh teknis, sistem saya adalah : P IV 2,4 Ghz / Memori 512 MB Resolusi maksimal 1280x1024 piksel Dengan sistem tersebut, tiap saya menggerak-gerakan pointer ke segala arah di desktop, akan terasa patah-patah dan agak berat. Saya sempat agak kesal dan ingin membuang Kubuntu dari PC saya, tetapi akhirnya saya mendapat satu trik untuk membuat desktop Kubuntu Jaunty terasa lebih ringan. Trik tersebut adalah : jalankan compositing manager ! Karena saya memakai PC tua, maka saya menggunakan xcompmgr compositing manager, sebuah aplikasi compositing manager kecil yang ringan. Untuk menginstalasinya sangat mudah ; $ sudo apt-get install xcompmgr Agar xcompmgr jalan otomatis