Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2009

Jangan Terperdaya dengan Cepatnya Perkembangan Software di Linux

Jumlah kolom cukup satu Menu pengaturan jumlah kolom di XFCE Zenwalk Jumlah baris cukup satu Workspace switcher di XFCE Zenwalk. Klik kanan untuk pengaturan. Desktop Linux adalah sebuah sistem yang amat sangat dinamis. Perkembangan versi terbaru dari suatu desktop dan software dalam lingkungan Linux tidak terjadi dalam jangka berapa bulan atau tahun, tapi tiap hari. Sistem Linux yang dikembangkan oleh ribuan programmer di seluru dunia secara bergotong-royong, memberikan dampak positif berupa perkembangan versi software yang amat cepat. Untuk perbandingan saja, jika di sistem operasi Microsoft Windows butuh waktu sekitar 3 tahun untuk merilis versi baru, maka di desktop Ubuntu Linux misalnya, hanya butuh waktu 6 bulan untuk merilis versi yang lebih baru. Apa implikasi negatif dari trend tersebut? User bingung! Padahal, sudah merupakan hukum pasti dalam logika perkembangan software, setiap versi yang lebih baru pasti akan membutuhkan ekuivalensi kebutuhan hardwa

Desktop Indah dan Fungsional dengan Screenlets

Dalam daripada sistem operasi Mac OS X dan atau Microsoft Windows Vista dan Seven , dikenallah dengan yang namanya desktop applet . Fungsi daripada desktop applet adalah untuk memperindah desktop kita dengan tempelan-tempelan seperti Jam dinding, kalender, pengukur proses sistem, pengukur cuaca, RSS Feed, dlsb dlsb. Secara sepintas memang amatlah indah dan cukup fungsional. Semisal tempelan bentuk jam dinding. Alih-alih memandangi angka kecil di pojok taskbar, akan lebih elok dan sedap di mata manakala kita memandangi bentuk jam dinding yang lebar dan luas. Selain daripada hal demikian, tempelan daripada semisal RSS Feed, akan sangat berguna jikalau manakala kita memang terhubung ke jejaring daripada internet. Sayang sekali, fitur-fitur daripada hal tersebut yang demikian itu, terasa cukup ribet manakala dijalankan di sistem Vista. Tak lain dan tak bukan karena memang sistemnya yang berat, jadi manakala kita tambahi dengan hal-hal demikian itu akan menjadi semakin berat. T

RUNZ framework, Masa Depan Software Packaging Linux?

Di lingkup teknis sistem operasi Microsoft Windows , kita mengenal pemaketan software berbasis single installer dengan esktensi *.exe . Pun juga di lingkup sistem operasi Mac OS X, yang menggunakan sistem pemaketan software yang hampir sama, dengan ekstensi *.dmg . Di Linux, sistem pemaketan software terasa lebih complicated . Di Linux kita kenal adanya software dependencies, yaitu suatu keadaan, dimana satu paket tertentu, agar bisa diinstalasi dan dijalankan, membutuhkan satu atau beberapa paket lain. Seringkali dalam banyak contoh, ketergantungan suatu paket software desktop Linux jumlahnya sangat banyak. Satu paket software membutuhkan puluhan paket s oftware yang lain. Ketergantungan antar- software dalam Linux tersebut bukan tanpa sebab. Linux, sebagai bagian dari FOSS, dikembangkan oleh ribuan pemrogram di seluruh dunia dengan payung yang berbeda-beda. Bahkan banyak juga yang merupakan pemrogram individu. Setiap pemrogram bebas untuk mengembangkan software milik ora

Perhatian, Warning, Jangan Pernah Gunakan Trash di Linux !!

Salahsatu ciri khas dari sistem operasi berbasis UNIX adalah adanya File Permission . Setiap file mempunyai atribut dari si pembuat / pemilik file. Nampak rumit, dan bagi saya juga terasa rumit :D Satu kerumitan itu adalah manakala kita meng- copy file dari CD/DVD ke hardisk, file hasil copy tersebut beratribut Read Only . Walhasil, kita tidak akan bisa menghapus file tersebut sebelum kita merubah permission-nya menjadi read-write via terminal dengan hak akses root. Nah, mengenai hal tersebut, saya pernah mengalami kejadian paling konyol dan menjengkelkan. Alkisah, pada suatu waktu, saya meng- copy sebuah DVD (bukan me- ripp ). Nah, setelah saya selesai menonton DVD dari hasil copy -an tersebut, saya berniat menghapusnya dengan cara memindahkannya ke trash , sementara saya belum me- chmod permission -nya. Apa yang terjadi? Trash tidak bisa dikosongkan!! Arghhhh ! Saya bingung kalang-kabut. Saya coba akses trash dari terminal, dan saya ketik : $ cd trash

Selamat Datang, Foxit Reader Linux !

Alkisah, dulu sekali (sekitar 2006), yaitu ketika saya masih menggunakan 'OS Jendela', saya sangat menyukai sebuah aplikasi PDF Viewer bernama Foxit Reader . Keunggulan aplikasi tersebut tentu saja adalah karena sangat ringan sekali, bahkan ketika saat itu dijalankan dikomputer Pentium 500 MHz saya. Dan juga, walaupun ringan, fitur daripada aplikasi Foxit Reader adalah sangat lengkap, sama sekali tidak kalah bila dibandingkan dengan aplikasi sejenis yang sudah sangat melegenda, Adobe Reader. Oleh karena hal tersebut, pada zaman-zaman OS Jendela masih menguasai komputer saya, Foxit Reader menjadi aplikasi andalan dan kebanggan saya. Saya sering mempromosikan aplikasi tersebut kepada rekan-rekan saya yang lain. Nah, karena suatu kebetulan, ternyata saya menemukan juga bahwa Foxit Reader telah ada versi Linux-nya! Horeeeeeey !! Sungguh, saya sangat bergembira sekali. Saya seperti bernostalgia dengan aplikasi kebanggaan saya dulu, dan kini bisa dijalankan di desktop kebanggaan sa

Memunculkan OpenOffice.org Math / Formula pada Ubuntu

Ubuntu adalah desktop Linux ter-populer. Sebabnya bisa bermacam-macam, yang paling populer adalah adanya pemesanan gratis shipit Ubuntu, dan dukungan paket software yang lengkap. Daripada itu semua, default desktop Ubuntu sudah menyertakan beberapa paket mendasar yang sangat bagus, yaitu GIMP, Firefox , dan OpenOffice.org . Hanya saja, dalam hal paket OpenOffice.org, jika kita bandingkan dengan bundel paket OpenOffice.org di distribusi lain, bundel OpenOffice.ord di Ubuntu hanya menyertakan 4 paket dari keseluruhan paket OpenOffice.org, yaitu : Draw, Calc , Impress , dan Writer . Sementara itu, untuk berbagai kebutuhan, paket lain dalam OpenOffice.org juga kita butuhkan, dalam hal ini paket OpenOffice.org Math dan Base. Dan untuk itu, kita bisa menginstalnya dengan sangat mudah melalui repositori online Ubuntu, atau DVD repositori Ubuntu : $ sudo apt-get install openoffice.org-math openoffice.org-base Namun ternyata, entah karena pertimbangan apa, paket OpenOffi