Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2009

Jangan Buang Yang Lama

Kemarin saya baru mendapatkan sebuah monitor yang lumayan masih bagus, Acer AC711 dengan ukuran 17 Inchi. Monitor ini mempunyai resolusi maksimal 1280x1024 piksel. Ukuran resolusi yang sangat-sangat mencukupi untuk kegiatan desain grafis menggunakan GIMP, dan tentu saja untuk mengerjakan skripsi. Saya sangat senang. Resolusi yang semakin besar memberi suasana “lega” ketika saya bekerja dengan desktop Linux. Namun ada satu hal mengganjal mengenai monitor saya dan desktop Ubuntu 8.04. Karena saya hanya memakai VGA Onboard Generic (saya tak tahu detilnya, yang pasti bukan Intel), dan menggunakan driver Vesa, alhasil Ubuntu 8.04 tidak dapat memaksimalkan resolusi monitor saya secara otomatis. Ubuntu 8.04 hanya mengenali maksimum resolusi monitor mencapai 1024x768 piksel. Hmmm! Saya jadi teringat saat dulu saya masih memakai PC PIII 500 MHz, RAM 384 dan monitor butut 14 Inchi serta Ubuntu 6.06, saya pernah menseting resolusi monitor secara manual dengan mongkonfigurasi X

Semua Ada Penyelesaiannya

Compaq Presario CQ40 Wirelles bekerja dengan sempurna tanpa instalasi Driver tambahan Kemarin mencoba menginstalasi Ubuntu 8.10 di Notebook Compaq Presario CQ40. Seperti biasa, semua hardware terbaca dengan sempurna, termasuk Wirelles , dan alhasil saya bisa ber- hotspot -an dengan nyaman dengan Ubuntu 8.10. Dekstop efek Compiz juga bekerja dengan sempurna di VGA Intel. Semua bekerja dengan sempurna, kecuali sound card . Ada masalah suara yang tidak normal pada sound card di Ubuntu 8.10, dan ternyata penyelesaiannya sangat sederhana. | Penyelesaian masalah s ound card notebook Compaq Presario CQ40 di Ubuntu 8.10 , selengkapnya baca di sini |

Yang Cantik dan Elegan

Sistem operasi Mac OS X, yang juga merupakan sistem operasi satu rumpun UNIX dengan Linux, mempunyai satu daya tarik yang tak terbantahkan, yaitu pada sebuah aplikasi bernama DOCK! Dock merupakan aplikasi khas Mac OS X yang berfungsi untuk menempatkan icon-icon aplikasi atau direktori, dan juga sebagai system tray aplikasi-aplikasi yang sedang berjalan. Karena saking menariknya, aplikasi sejenis Dock banyak dibuat untuk lingkungan desktop non-Mac. Salah satu yang sudah cukup akrab bagi kita mungkin adalah Rocketdock di desktop Windows. Lalu bagaimana dengan aplikasi Dock di dekstop Linux? Ternyata ada banyak pilihannya! Dan kali ini saya ingin bercerita tentang satu aplikasi Dock untuk dekstop Linux yang memiliki kinerja yang bagus, mudah di atur, dan menawan. Aplikasi yang saya maksud adalah Cairo-Dock ! Aplikasi ini masih tergolong baru dan belum dimasukan dalam repositori distribusi mayor termasuk Ubuntu. Untuk itu kita harus men download nya terlebih dahulu di |