Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2014

5 Langkah Mudah Membuat Repositori Lokal Custom Ubuntu / Debian

Bagi pengguna Linux di Indonesia, kendala akses internet adalah penghambat utama bagi laju perkembangan adaptasi Linux untuk penggunaan keseharian. Masalahnya tak lain adalah, bahwa sampai saat ini, satu-satunya cara paling mudah untuk memasang aplikasi-aplikasi dan paket-paket tambahan di sistem operasi Linux adalah dengan terhubung ke internet (tidak seperti di Windows yang bisa mengunduh installernya secara terpisah dan di instal dengan klik next dan next). Dalam dunia Linux, instalasi aplikasi dan paket tambahan dilakukan dengan cara mengunduh paket dari lumbung perangkat lunak secara online (populer disebut dengan repo). Lumbung perangkat lunak atau repo ini adalah sebuah server yang berisi paket-paket installer aplikasi Linux, yang digunakan oleh manajer paket Linux (sama seperti Google Play Android). Cara menginstal aplikasi di Linux ini menjadi kendala, jika di kemudian hari karena satu dan lain hal, kita harus menginstalasi ulang sistem Linux kita secara keseluruhan.

Menaklukkan Monitor Yang Tidak Terdeteksi di Linux (Menambahkan Paksa Resolusi Maksimal Monitor)

Kadangkala, ada monitor yang tidak dikenali dengan baik di Linux, padahal VGA card yang dipakai sangat baik. Akibat utama dari tidak dikenalinya monitor dengan sempurna adalah resolusi maksimal monitor tidak tertampil, dan hanya mampu dikenali dengan resolusi maksimal 1024x768 pixels. Hal tersebut tentu sangat mengganggu karena resolusi yang lebar sangat membantu efektivitas kerja terutama untuk desain (grafis, website dlsb). Apa penyebab dari tidak dikenalinya monitor saya sendiri kurang begitu mengetahui, sebab untuk kasus yang saya alami, dengan VGA card yang sama (Intel G41), kondisinya berbeda ketika saya memakai LCD monitor merk LG yang dikenali dengan sempurna di Linux Ubuntu, namun tidak dengan LCD Monitor BenQ T52WA. Setelah mencari ke pelbagai penjuru laman internet, akhirnya saya menemukan langkah untuk "menaklukan" atau memaksa sebuah monitor supaya dikenali secara maksimal di Linux dalam hal screen resolution. Berikut langkah-langkahnya : Persiapan Aw

XFCE vs MATE, Which Is Your Choice ?

Since GNOME turned into their own way, many Linux users have switched into another traditional desktop. There are very good choices, but in the end, leaves two winning "Best Traditional Linux Desktop" : XFCE and MATE . Both of those desktops have grown into a mature, polished, rock solid and "functional and efficient" traditional Linux desktop. And the question is, which is better ? To get the answer, I made the tables of feature comparison between XFCE and MATE as follows : 1. Basic Features 2. Special Features And what're the conclusions ? The conclusions are up to you. I've been using both and I feel satisfied. Personally, I slightly tend to choose XFCE. How about you folks ? :D

How To Easily Connect To SMB / Windows Share Server in Nautilus 3.6 and Above

Since Nautilus 3.6, the Connect To Server feature in Nautilus has been simplified and make it difficult to connect Linux desktop to an Windows share / FTP directories. But there are always another ways and choices in Linux world. All we need to easily connect our Linux desktop to a FTP / Windows share folders / directories is an app called Gigolo . Installing Gigolo is available in the Ubuntu / Debian official repo, just install it by apt : sudo apt-get install gigolo Step by Step 1. Click Connet 2. If you want to connect to a Samba network, select Windows share and enter the IP, the shared folder (or just leave it default), and the username. 3. Enter the password (if asked) and select the option Remember Forever so you don't have to enter the password again in the next time 4. The shared folder will appears, just click it 5. Go to the Nautilus file manager, and you will see the SMB / shared folder i