Skip to main content

5 Langkah Mudah Membuat Repositori Lokal Custom Ubuntu / Debian

Bagi pengguna Linux di Indonesia, kendala akses internet adalah penghambat utama bagi laju perkembangan adaptasi Linux untuk penggunaan keseharian. Masalahnya tak lain adalah, bahwa sampai saat ini, satu-satunya cara paling mudah untuk memasang aplikasi-aplikasi dan paket-paket tambahan di sistem operasi Linux adalah dengan terhubung ke internet (tidak seperti di Windows yang bisa mengunduh installernya secara terpisah dan di instal dengan klik next dan next).

Dalam dunia Linux, instalasi aplikasi dan paket tambahan dilakukan dengan cara mengunduh paket dari lumbung perangkat lunak secara online (populer disebut dengan repo). Lumbung perangkat lunak atau repo ini adalah sebuah server yang berisi paket-paket installer aplikasi Linux, yang digunakan oleh manajer paket Linux (sama seperti Google Play Android).

Cara menginstal aplikasi di Linux ini menjadi kendala, jika di kemudian hari karena satu dan lain hal, kita harus menginstalasi ulang sistem Linux kita secara keseluruhan. Terutama bagi kita yang miskin koneksi seperti pelajar atau mahasiswa.

Namun sebetulnya, ada cara supaya kita memiliki lumbung software offline dimana kita tidak perlu online di setiap ingin menginstalasi aplikasi di Linux, di kemudian hari apabila kita menginstalasi ulang sistem Linux kita, atau saat menginstalkan Linux di komputer atau laptop teman / keluarga / pacar / suami / istri / klien.

Berikut lima langkah praktis membuat lumbung software (repo) lokal di Linux keluarga Debian dan Ubuntu :

Prasyarat :

  1. Koneksi internet untuk proses pertama
  2. Update cache database repo  dengan perintah sudo apt-get update. Jika kita lupa menjalankan perintah ini, maka walau terhubung ke internet, kita tidak bisa menginstal aplikasi karena database aplikasi belum terbaca.
  3. Paket dpkg-dev. Jangan sampai lupa untuk menginstal paket ini. Ini adalah paket yang akan kita gunakan untuk membuat repo lokal.

5 Langkahnya :

1. Buat list daftar paket yang ingin dipasang
Contoh : sudo apt-get install audacious clementine ubuntu-restricted-extras smplayer gimp inkscape vlc k3b dpkg-dev icedtea-7-plugin

2. Eksekusi list paket yang ingin diinstal tadi di terminal tunggu sampai proses instalasi selesai.

3. Buat sebuah folder di Home dengan nama sembarang. Sebagai contoh, misalkan kita buat folder bernama : trusty

4. Pergi ke directori /var/cache/apt/archives dan salin semua file deb yang ada di folder tersebut ke folder baru yang kita buat sebelumnya di Home.

5. Generate sebuah file database apt untuk file-file debs di folder trusty tersebut. Perintahnya adalah :

sudo dpkg-scanpackages trusty /dev/null | gzip -9c > trusty/Packages.gz

Tunggu proses selesai dan kita sudah memiliki repo lokal berisi paket-paket pilihan kebutuhan kita sehari-hari.

Sebagai backup, folder trusty yang berisi paket-paket tersebut kita pindahkan ke partisi data yang ada di PC / laptop, atau bisa juga ke hardisk eksternal, atau flashdisk.

Penggunaan :

Untuk menggunakan repo lokal yang kita buat, berikut langkah-langkahnya :

1. Rename sources.list default sistem
sudo mv /etc/apt/sources.list /etc/apt/sources.list.asli

2. Buat sources.list baru yang berisi alamat repo lokal
sudo gedit /etc/apt/sources.list

Format :

deb file:/path/path folder/

Contoh :

Folder repo lokal trusty yang ada di hardisk eskternal/flashdisk/partisi lain kita salin ke folder Home/Documents, maka format sources.list -nya adalah sebagai berikut :

deb file:/home/usernamesaya/Documents trusty/

3. Update cache apt
sudo apt-get update

4. Instal paket-paket yang ada di repo

Selamat mencoba :3

Comments

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t...

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w...

QMMP Skins Pack for Ubuntu/Debian

QMMP is a great Winamp Like music player. For me, this is the greatest current living Winamp Like Music Player in Linux (Audacious seems to be more “gtk” interfaced music player than classic winamp). This is based on QT but works smooth and fast enough in gtk based desktops (lxde, xfce, gnome). For you that don't know yet what is QMMP, this is a popular app and installable easily by apt in Ubuntu and or Debian (squeeze, wheezy, sid) : sudo apt-get install qmmp Because of this, I decided to pack some cool Winamp classic skins to be a Debian package to fullfil the lack of additional skins in default QMMP installation. These are the skins : AmpBurger Bang & Olufsen DaizedAmp iTunesLeopard Kenwood-KDC-2019 Rapture s1-1.5d Winamp5-XMMS Winamp Classic And this is the file qmmp-skins-pack-0.1-all.deb you can download and install it to eyecandy your QMMP Player. Happy Linuxing !