Skip to main content

BlankOn 8 (Rote) Review

Menu Settings tidak muncul di sesi Fallback

BlankOn Panel Membeku

Konsumsi memori sangat hemat


Manajemen partisi yang kurang praktis

BlankOn Linux adalah distribusi karya anak bangsa yang telah mengalami beberapa kali perombakan. Dimulai dengan kelahirannya berbasis Fedora Core, lalu kemudian beralih ke Ubuntu mulai dari versi 2 hingga 7, dan terakhir, di versi development 8 (Rote), BlankOn Linux beralih ke Debian Unstable sebagai basis.


Sebagai anak bangsa, saya merasa bangga dengan BlankOn Linux, walau terakhir saya memakai BlankOn Linux adalah versi 3 (Lontara) yang berbasis Ubuntu Hardy Heron. Setelah beberapa tahun tidak lagi memakai BlankOn sebagai desktop linux utama, saya tertarik untuk menguji coba versi development dari BlankOn Linux 8 (Rote) yang berbasis Debian Unstable (sid).


Setelah mengunduh, menginstalasi dan menguji coba BlankOn Linux 8 Jahitan 4, berikut ini beberapa kesimpulan yang bisa saya catat :


PLUS

1. Proses Instalasi

Di atas mesin Intel Pentium 4 2,4 Ghz, dengan memori 2 GB, proses instalasi BlankOn Linux 8 hanya memakan waktu tidak lebih dari 15 menit. Jika dibandingkan dengan proses instalasi Ubuntu 11.10 yang memakan waktu hingga setengah jam, proses instalasi BlankOn Linux 8 bisa saya katakan : Sangat Cepat.


2. Installer

BlankOn-Installer yang menurut sumber yang pernah saya baca, adalah installer berbasis debian-installer, boleh saya katakan : excelent ! kecuali untuk satu hal. Amat sangat mudah dipahami bahkan oleh pengguna linux awam sekalipun :)


3. Waktu Booting

Waktu booting BlankOn Linux 8, sekali lagi, lebih cepat dari proses booting Ubuntu. Di komputer saya, saya tidak tahu apa ini memang kesengajaan, proses booting berbasis teks (verbose). Tetapi, saya justru sangat senang dengan proses booting berbasis teks, karena kita jadi tahu proses apa yang sedang berjalan. Tapi poin utamanya adalah : proses Booting BlankOn Linux 8 adalah CEPAT (saya tidak sempat mencatatnya menggunakan timer) :)


4. Konsumsi Sumberdaya Perangkat Keras

Begitu masuk desktop, begitu klik klik dan klik, saya terkejut : loh, kok, ringan sekali. Padahal ini Gnome 3 ! Setelah saya cek di Gnome System Monitor, memang desktop Gnome 3 di BlankOn Linux 8 SANGAT RAMAH. Ia hanya mengkonsumsi sekitar 112 MB dari sumberdaya memori (RAM). Jika dibandingkan dengan Ubuntu, ini mengagumkan !.


MINUS

1. Proses Instalasi

Proses instalasi tanpa opsi advanced partitioning seperti pada ubiquity-nya Ubuntu. Ini cukup disayangkan, karena, advanced partitioning sungguh merupakan fitur yang berguna :)

2. Minus Tema di BlankOn Fallback

Komputer yang saya pakai menggunakan VGA onboard SiS 661 FX, dimana belum mendukung akselerasi 3D, sehingga desktop default langsung di redirect ke BlankOn Fallback. Di sesi BlankOn Fallback, tema tidak berfungsi sehingga saya dibawa ke tema dasar Gnome yang sangat tidak indah dan menjemukan.

3. Jam Selalu Muncul di atas Window

Applet jam kotak di kanan bawah selalu di atas window (always on top) dan tidak ada pengaturan untuk hal tersebut. Ini jelas mengganggu. Sebab : Keindahan tidak boleh mengganggu fungsionalitas.

4. Minus Settings di BlankOn Fallback

Di BlankOn Fallback, saya tidak menemukan ada menu Settings untuk mengatur tema dan behaviour desktop seperti memunculkan ikon devices dll.


5. Manajemen Partisi

Saya bukan seorang pemrogram, atau seorang user Linux dengan pemahaman programming yang mendalam, sehingga saya tidak mengetahui sebabnya, tetapi, karena tidak ada opsi advanced partitioning, tiap kali saya hendak mengakses partisi data saya dalam format FAT32, saya harus memasukkan password.


Hal ini berbeda sekali dengan di Ubuntu, dimana, walau kita tidak mengaitkan satu partisi di fstab, kita tidak perlu memasukkan password tiap hendak mengakses partisi FAT32/NTFS. Mungkin, hal ini disebabkan, kernel di Ubuntu telah ditambahi pelbagai skrip tambahan termasuk manajemen partisi yang otomatis.


6. BlankOn Panel Membeku

Tiap hendak logout, shutdown atau reboot, blankon-panel akan membeku dan proses eksekusi logout/shutdown/reboot menjadi cukup lama, yaitu ada jeda sekitar 2 menit.


7. Totem

Totem kadangkala tidak mampu memutar video dengan sempurna (hanya suara dengan gambar yang berantakan). Tambahan, Totem masih buruk dalam hal dukungan subtitle.


SARAN-SARAN

1. Instalasi

Akan lebih baik jika opsi advanced partitioning disertakan seperti dalam ubiquity. Fitur ini sungguh-sungguh berguna, karena hampir dalam semua distribusi Linux, fitur ini juga disertakan dalam proses instalasi (satu-satunya distribusi yang tidak menyertakan fitur ini, sepengetahuan saya, hanya Freespire/Linspire)


2. Manajemen Login

Fitur autologin sebaiknya tidak dijadikan opsi default. Jika penggguna Windows saja membuat agar windows mereka tidak autologin, kenapa desktop Linux justru dibuat autologin? Opsi autologin menghilangkan banyak pilihan, seperti : kita harus logout hanya untuk memilih desktop environment. Sungguh, fitur autologin sebaiknya jangan dijadikan opsi default.


3. Totem

Sejak dulu, Totem tidak memiliki basis pengguna yang luas, karena beberapa kekurangan. Pilihan terbaik ada di Mplayer. Saat ini, ada banyak pilihan front-end untuk Mplayer, seperti GNOME Mplayer dan SMPlayer. Sungguh lebih baik mengganti Totem dengan GNOME Mplayer.


(Sekaligus, ini bisa menghemat space karena tidak perlu menambahan codec multimedia ekstra Gstreamer, dan hanya menambahkan Mplayer)


4. Manokwari

BlankOn panel, yang sekarang diganti nama menjadi Manokwari, sungguh suatu terobosan yang brilian, sekaligus membuktikan bahwa anak bangsa mampu membuat UI sendiri yang menggabungkan aspek fungsionalitas dan modernity. Hanya saja, pada opsi Fallback, Manokwari belum berjalan sempurna (minus tema). Pada rilis final, hal ini tentu bisa diperbaiki. Akan tetapi, jika memang buggy, mungkin lebih baik, untuk sesi 2D, diganti saja dengan gnome-fallback.


Demikian review singkat saya tentang BlankOn Linux 8 (Rote) Jahitan 4. semoga bisa jadi informasi yang berguna untuk kita semua. Maju terus komunitas Linux Indonesia. Bebaskan negeri ini dari konsumsi perangkat lunak ilegal.


Catatan teknis :

Sistem : BlankOn 8 (Rote) Jahitan 4

CPU : Intel Pentium 4 2,4 Ghz

Memori : DDR 2 GB

VGA : Onboard SiS 661FX

Comments

Anonymous said…
waktu loading keluar ikon jam tangan kecil ini sangat tidak saya sukai lebih baik diganti lingkaran kecil yang berputar seperti ubuntu
Rosid said…
Review yang mantap Mas, sangat berkualitas dan konstruktif... dengan bahasa yang sederhana tapi jelas, saya yang awam pun mulai bisa memahami dan jadi makin cinta sama BlankOn (Sajadah), berharap rilis v. 8.0 segera lahir... hehehehee
Anonymous said…
bang supaya suaranya pc kelar gimana ya ?bingung aku

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t...

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w...

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)