Beberapa waktu yang lalu saya mencoba menginstalasi Zenwalk 5.2 GNOME. Secara keseluruhan, desktop linux berbasis Slackware ini sangat oke. Di usung dengan GNOME 2.22, dekstop ini terasa sangat cepat di komputer saya.
Aplikasi-aplikasi yang disertakan pun lumayan, walau saya harus menambah sendiri OpenOffice.org 3.0. Dari beberapa aplikasi yang by default disertakan ada satu yang cukup menarik perhatian saya, yaitu gMusicbrowser. Sekilas mirip sekali dengan aplikasi music manager amaroK, namun setelah saya coba beberapa kali, ternyata aplikasi tersebut (yang disertakan dalam Zenwalk 5.2), masih cukup buggy. Selalu saja ada error yang sama setiap kali saya menjalankan musik dengan gMusicbrowser yaitu setelah menjalankan lagu beberapa track, aplikasi ini akan berhenti memutar lagu selanjutnya. Saya coba klik-klik lagu-lagu yang ada, namun tetap saja hasilnya sama. What`s happened? Itulah, karena saya belum menjadi seorang programmer atau software analyzer, maka saya hanya bisa ber-bingung-ria. Hyuff!!
Karena bingung dan tidak tahu masalahnya, akhirnya saya lebih memilih menggunakan (kembali) pemutar musik kebanggaan KDE : amaroK. Setelah menimbang dan membandingkan, dari berbagai macam aplikasi music-organizer, memang amaroK masih menjadi yang terbaik, mengalahkan aplikasi sejenis yang ditulis dengan berbasis GTK : Evince, Banshee, Rhythmbox, gMusicbrowser, BMPx.
Dalam hal ini, semakin menguatkan keyakinan saya, bahwa software yang memang didesain untuk desktop linux yang ultimate memang KDE, terbukti dengan banyaknya aplikasi KDE yang memang terasa berfungsi secara ultimate, alias “hampir-tanpa-cela”. Tengoklah semisal amaroK, K3B, Kchmviewer, Kdeedu, SMPlayer dan lain sebagainya. Semua berfungsi dengan hampir-sempurna, dan dengan interface yang cantik.
Selamat ber-Linux !
Comments
blog walking nih..