Skip to main content

OpenOffice.org Vs Microsoft Office

OpenOffice.org merupakan aplikasi office standar di sistem operasi Linux, seperti halnya Microsoft Office di windows. Lalu, bagaimana sebenarnya kualitas dan kapabilitas OOo (singkatan dari OpenOffice.org) dalam hal mengerjakan pekerjaan-pekerjaan perkantoran? Secara umum, OOo memiliki fitur yang persis, artinya apa yang mampu dilakukan oleh MsOffice, pun dapat dikerjakan di OOo. Hanya saja, bagi kita yang sudah mendarah daging dengan MsOffice, akan mengalami sedikit ketidakbiasaan untuk menggunakan fitur-fitur khusus, seperti memasukan nomor halaman.


Secara garis-besar, saya tidak dapat menggambarkan secara panjang lebar, karena saya sendiri tidak mengalami masalah selama menggunakan OOo sebagai pengganti MsOffice. Nilai minus paling utama dari OOo adalah, jika kita menggunakan PC generasi tua, maka OOo akan terasa lebih lambat loadingnya jika dibandingkan dengan MsOffice. Memang ada opsi OOo Quickstarter agar OOo dapat di load lebih cepat, namun secara umum, jika dibanding MsOffice masih kalah cepat, dalam hal waktu loading. Selain nilai minus, tentu banyak nilai plusnya. Ya, pertama adalah fitur export dokumen ke format pdf. Opsi ini sangat-sangat migunani (berguna-red) jika kita ingin meng-patenkan dokumen kita. Atau menjaga agar dokumen penting kita tidak teredit secara sembarangan, tinggal kita convert ke pdf, maka jadilah dokumen pdf pribadi kita yang simpel, portabel dan siap pakai. Selain itu, tidak diragukan lagi, bahwa OOo adalah 99,99% kompatibel dengan MsOffice. Kenapa saya katakan 99,99% (bukan 100%)? Ya, karena memang ada secuil ketidak-kompatibelan antara dokumen MsOffice, jika dibuka di OOo. Yang paling kentara adalah seting halaman, dimana jika sebuah dokumen MsOffice (word) kita buka di OOo (writter) maka akan ada selisih satu baris spasi, hal ini disebabkan perbedaan seting halaman.


Di luar itu semua, OOo tetaplah aplikasi yang luar biasa. Kenapa? Pertama, OOo sebagai aplikasi Office Suite yang sudah sangat memenuhi kebutuhan profesional, tetaplah aplikasi FOSS, sehingga kita tak perlu mengeluarkan duit untuk membeli nomer lisensi penggunaannya. Kedua, bahwa walau bagaimanapun, OOo akan selalu menjadi aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan kita, untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berrhubungan dengan kesibukan kita, dengan tingkat kesetabilan dan kualitas yang baik.


Kesimpulannya adalah, sesuatu yang gratis tidaklah selalu lebih buruk dari yang berbayar. Walaupun ada sedikit biaya pembiasaan, namun itu hanya soal sedikit ketelatenan kita untuk mengeksplor aplikasi OOo ini.


Salam Linux!

Comments

Anonymous said…
Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the TV de LCD, I hope you enjoy. The address is http://tv-lcd.blogspot.com. A hug.

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)