Skip to main content

Mencoba Desktop Alternatif LXDE di Linux Mint 11 LXDE

Linux Mint 11 LXDE
(Klik pada gambar untuk memperbesar)

Gnome 3 telah rilis, tapi rupanya, feedback yang bergaung di internet tidak sebaik yang mungkin diharapkan banyak orang. Begitu banyak user yang tidak puas dengan inovasi Gnome 3 karena dinilai menghilangkan unsur usability atau kegunafungsian, seperti menghilangnya gnome panel, gnome menu yang cukup menyulitkan untuk mengakses aplikasi dan proses perpindahan jendela. Ini persoalan mendasar, dan secara pribadi, saya sepakat. Bahwa developer Gnome melupakan unsur paling fundamental dari desain desktop, yaitu usability atau efektifitas atau kegunafungsian.

Lalu di sisi lain, Ubuntu membuat terobosan dengan merancang satu desktop baru, yang walau berbasis Gnome sebagai back-end, menghadirkan kesan ingin membuat satu desktop independen yang diberi nama Unity. Secara pribadi, sekali lagi, saya tidak nyaman dengan Unity karena hampir setali tiga uang dengan Gnome 3 yang mengenyahkan Gnome menu yang sangat amat berguna untuk mengakses daftar aplikasi yang terinstal di sistem Linux kita.

Lalu beredarlah isu bahwa ada developer independen yang membuat fork dari Gnome 2 yang diberi nama EXDE, yang ternyata layu sebelum berkembang karena sebab yang tidak diketahui. Isu terakhir, saya mendapati seorang user Archlinux telah berhasil mendevelop sebuah fork dari Gnome 2 yang diberi nama Mate. Annuncement dari isu tersebut ada di forum berikut https://bbs.archlinux.org/viewtopic.php?id=121162

Intinya, secara umum bisa saya simpulkan, bahwa begitu banyak user Linux yang kecewa dengan inovasi Gnome 3 yang dinilai hanya semata-mata memburu Perubahan Revolusioner tetapi melupakan satu hal paling mendasar yaitu usability. Dan jadilah banyak gunjang-gunjing yang membahas topik, alangkah indahnya jika ada developer yang sudi membuat fork dari Gnome 2 seperti yang dilakukan oleh Pearson yang membuat fork dari KDE 3.5 (yang diberi nama Trinity Desktop).

Secara pribadi, saya sedikit apatis dengan isu-isu tersebut. Bolehlah kita menghibur diri dengan memakai Gnome 2 yang paling akhir, tapi suka atau tidak, pada waktunya, kelak, Gnome 2 akan ditinggalkan sepenuhnya oleh developer Linux

Jadi, alih-alih menghibur diri dengan cara seperti itu, saya lebih memilih mencari desktop alternatif, dan saya menemukan juga. Dan jawabannya adalah : LXDE! Desktop ini sangat ringan dan sangat customable, dan yang terpenting : sederhana, usable dan lengkap.

Ada beberapa distribusi yang secara default mengusung LXDE sebagai desktop, antara lain Lubuntu, KNOPPIX dan Porteus. Tetapi, akhirnya saya menemukan pilihan yang jauh lebih baik, yaitu Linux Mint LXDE. Setelah saya mendownload, mencoba dan lalu menginstalasi, secara keseluruhan Linux Mint LXDE sangatlah memuaskan. Berikut ini catatan plus yang bisa saya catat :

1. Cepat. Cepat dan cepat. Sungguh ini nilai plus paling mengesankan dari LXDE.

2. Integrasi Gnome Bluetooth. Ini adalah inovasi yang sangat berguna mengingat by default, LXDE belum memiliki manajemen Bluetooth grafikal / GUI.

3. Kompatibel dengan repositori Ubuntu 11.04 sehingga kita bisa menambah tool, driver atau aplikasi dari lumbung aplikasi Ubuntu 11.04.

Begitulah secara keseluruhan penilaian saya mengenai desktop LXDE yang diusung oleh Linux Mint 11 LXDE. Untuk aplikasi preinstalled, semuanya standar seperti yang ada di Ubuntu 11.04, kecuali tambahan menu Dropbox installer, sebuah layanan online storage gratis yang cukup terkenal.

Catatan : Saat tulisan ini dibuat, baru ada rilis Linux Mint 11 LXDE RC2, namun secara keseluruhan, walau baru Release Candidate, sudah stabil dan fungsional untuk digunakan. Link release notesnya ada disini. Untuk rilis versi final silahkan merujuk ke website Linux Mint.

Selamat mencoba :)

Comments

andri said…
Kecewa dengan gnome 3, sama..
LXDE sepertinya bisa menjadi pilihan, terima kasih atas ulasannya yang menarik.

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t...

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w...

Download, Install and Play Angry Birds Rio In Ubuntu/Debian Linux

Angry Birds Rio is a spin-off of the new-legendary game Angry Birds. This plot is specially taken from popular animation film Rio, an adventure of a pet Blue macaw bird from US in Brazilian jungle. Based on that successful film, there are some game developers created a spin-off for Angry Birds game called Angry Birds Rio. The good news about this is, there is already a flash version of this game so we could play it in Linux desktop easily using flashplayer (standalone player, or by Internet Browser with flashplayer plugin). And just like what I've done before in Angry Animals game, I've packed this game too into Debian package so we could install it with ease. If you have had installed flashplayer standalone, you don't have to download and install it. But, if you haven't it yet, you have to download the flashplayer standalone to play this game. These are the packages : adobe-flashplayer-standalone-linux_10_i386_debian.deb angrybirds-rio_0.1_i386_debian.deb This is a fre...