Skip to main content

Keputusan Terbaik

Ubuntu 8.10 ( Interpid ) sudah rilis. Sangat cepat, cuma berjarak 6 bulan dari Hardy ( 8.04 ). Kalau kita lihat distribusi yang lain pun, polanya hampir sama. Paling tidak 1 tahun sekali sudah rilis versi yang lebih baru. Bagi sebagian pengguna awal Linux, dan mungkin juga pengguna Linux lain, hal tersebut sangatlah membingungkan dan menggoda.

Jika OS komersial seperti Microsoft Windows, akan merilis versi barunya dalam jarak yang cukup lama ( sekitar 4 tahun ), maka kebanyakan distribusi Linux merilis versi terbarunya dalam jarak waktu yang sangat dekat. Hal tersebut, tentu cukup membingungkan, karena kita harus melakukan instalasi ulang setiap versi yang lebih baru dirilis. Kita harus memindah-mindah dulu data yang ber-gigabyte, intstalasi yang melelahkan. Lalu mana yang terbaik ?

Sebenarnya kalau kita review secara lebih detil, rilis versi baru hanya merubah satu hal : mengganti versi paket ( software ) yang ada dalam distribusi. Paket desktopnya (KDE, Gnome), paket aplikasi fungsional ( Office, Multimedia, Internet, dll ) dan paket dependensi dasar sistem. Kemudian, kalau kita review ke paket-paket tersebut, sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu jauh antara versi paket dalam distribusi yang yang sebelumnya dengan yang baru dirilis.

Jadi, menurut hemat saya, adalah kurang efektif untuk selalu bergonta-ganti versi distribusi, apalagi gonta-ganti distribusi yang dipakai. Apalagi untuk penggunaan korporasi ataupun bisnis. Hal tersebut sangatlah tidak praktis dan tidak efisien ( membuang waktu dan biaya ). Jadi, langkah yang paling bijaksana adalah untuk menetapkan keputusan untuk menggunakan suatu versi distribusi tertentu untuk digunakan. Akan lebih baik kalau kita menggunakan versi yang mempunyai support sistem yang lama seperti versi LTS ( Long Term Support ) dari distribusi ubuntu.

Tentu saja akan ada pendapat "kan tinggal update lewat internet". Tentu saja akan saya jawab, seperti dalan posting saya yang lalu-lalu, bahwa internet masih mahal di Indonesia. Dan kalaupun mau mendownload manual lewat warnet adalah lebih tidak maksud akal.
Jadi intinya adalah, menurut pengamatan saya, tidak ada yang namanya ketinggalan fitur atau tehnologi yang signifikan dalan setiap versi distribusi. Katakanlah, kita seyogyanya mengganti versi distribusi kita setelah 2 tahun. Dan saat waktunya akan tiba, siap-siaplah untuk mengupdate sistem.

CD UBUNTU GRATIS

REPOSITORI UBUNTU


Comments

Anonymous said…
setuju
Anonymous said…
hai mas Alwan, terima kasih udah pernah berkunjung ke blog saya (kusumaningati.blog.com).
Tentang ganti2 distro atau nyobain distro terbaru, emang sich kadang agak boros and ngrepoti... Tapi kalau ada distro favorit yang baru rilis gak tahan tuch kalo gak nyobain.. Bawaannya penasaran pengen tahu apa yang baru :-D
Padahal setelah dicoba kadang gak terasa bedanya, theme nya doang yang kelihatan beda hihihi..
Anonymous said…
Kalau utk korporasi kayaknya memang lebih cocok menggunakan distro dengan dukungan jangka panjang macam Ubuntu dengan LTS-nya. Tapi kalau buat mahasiswa atau anak muda seperti saya ini tidak ada alasan untuk tidak upgrade ke rilis terbaru atau bahkan fresh instal juga gpp (makanya data diletakkan di partisi terpisah), apalagi internet di kampus kan gratis....

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t...

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w...

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)