Skip to main content

Ubuntu : OS Masa Depan ?







Di mulai dari pertama sistem operasi berbasis grafis tercipta (yaitu Apple Macintosh), komputer berkembang menjadi begitu cepat. Komputer yang dulunya hanya dipakai oleh perusahaan dalam bentuk mainframe, kemudian diadaptasi secara masif oleh pengguna rumahan atau individu, untuk berbagai keperluan. Beberapa waktu kemudian, Microsoft meluncurkan produk yang menjadi sebuah loncatan luar biasa dalam adaptasi komputer masal, yaitu sistem operasi Microsoft Windows. Dan sejak itu, perangkat lunak terus mengalami perkembangan (yang secara otomatis diikuti oleh perkembangan perangkat keras, dan juga sebaliknya).

Namun dari semua itu, sampai pada akhir cerita produk Microsoft Windows menjadi (seolah-olah) satu-satunya produk perangkat lunak yang digunakan oleh semua pengguna komputer di dunia adalah pada intinya yang ditawarkan yaitu kemudahan. Kemudahan dalam penggunaan, kemudahan dalam hal dukungan terhadap perangkat keras, dan dukungan terhadap permasalahan sistem itu sendiri.


Rupanya segala kemudahan itu, menjadi sebuah nilai yang sangat luar biasa, dan bahkan menjadi keunggulan yang hampir tak tertandingi, walau tidak bisa dipungkiri, untuk menikmati semua kemudahan itu, pengguna produk Microsoft Windows di seluruh dunia, harus dengan rela membayar lisensi yang ditawarkan oleh Microsoft dengan harga yang sama sekali tidak murah. Belum lagi perangkat lunak pendukung untuk melengkapi fungsionalitas Microsoft Windows pun, masih harus didapatkan dengan membeli lisensi yang bahkan ada yang lebih mahal daripada sistem operasi Microsoft Windows itu sendiri.


Nah, sementara itu, pada tahun 1991, terciptalah sebuah sistem operasi baru dari tangan seorang mahasiswa Finlandia, Linus Torvald, yang kemudian diberi nama Linux, menjadi sebuah fenomena baru dalam dunia perangkat lunak. Linux tidaklah dicipta lalu didistribusikan dengan lisensi komersial, tetapi didistribusikan dengan lisensi free, dan juga open source. Walaupun begitu, ternyata, isu kemudahan penggunaan menjadi isu paling sentral, yang bahkan sama sekali tidak menyebabkan Linux, yang gratis, tidak begitu cepat diadaptasi oleh pengguna komputer dunia.


Tak ada sesuatu yang tak akan berkembang. Dengan dukungan ribuan programer baik hati, Linux terus berkembang dan akhirnya menjadi seperti sekarang ini, yang telah berkembang pesat menjadi sebuah sistem operasi yang tidak sekedar mudah, atau pun handal, tetapi telah menjadi sebuah sistem operasi yang kompleks dan lengkap. Dan salah satu dari produk Linux saat ini adalah Ubuntu.


Ubuntu, sebagai bagian dari maha karya Linux, memiliki semua karakteristik sebuah produk sistem operasi yang superior : handal, free, mudah digunakan, tampilan grafis yang indah, dan dukungan tehnis yang sangat lengkap dan gratis. Ada Gnome dan KDE yang sangat indah, ada synaptic untuk menambah atau mengupgrade software dengan tinggal klik, ada instaler grafis yang luar biasa. Semuanya begitu luar biasa. Dan apakah itu berarti Ubuntu akan menjadi bagian dari produk perangkat lunak masa depan? Kalau dilihat dari trend yang ada, bisa kita beroptimis seperti itu. Lihat saja, bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan keping CD instalasi software yang sangat apik dan hebat dengan gratis? Bagaimana mungkin kita bisa menambah software dengan klik dan klik dan gratis? Semuanya ada di Ubuntu, sebuah produk luar biasa dari maha karya Linux yang juga luar biasa.


Apakah juga itu semua berarti produk Microsoft Windows akan secara lambat laun menjadi sebuah sejarah kejayaan sebuah karya manusia? Mungkin tidak. Anggaplah jika sekarang produk Microsoft Windows masih digunakan oleh sekitar 80 % pengguna komputer di seluruh dunia, maka jika saja Linux (dengan Ubuntu sebagai produk unggulan), bisa memperoleh posisi market share Microsoft Windows menjadi tinggal 50 % saja, maka itu adalah sebuah prestasi yang sangat luar biasa. Dan seandainya pun di adakan pool mengenai bagaimana dinamika perkembangan perangkat lunak semestinya berjalan, mungkin akan didapat kesimpulan, bahwa akan sangat tidak menarik jika suatu saat Linux bisa menggantikan posisi Microsoft Windows, karena sebenarnya, disadari atau tidak, persaingan selalu akan menimbulkan efek samping positif dari sebuah proses kemajuan, tak terkecuali di dunia perangkat lunak komputer.

Silahkan cari tahu lebih tentang Ubuntu :

UBUNTU MUSLIM EDITION


UBUNTU CHRISTIAN EDITION


UBUNTU SATANIC EDITION


UBUNTU STUDIO


LINUX MINT


gOS

Comments

Anonymous said…
帳號的設計 要有什麼經驗
發問者: Hokkiao ( 實習生 5 級)
發問時間: 2008-10-07 06:59:19 ( 還有 1 天發問到期 )
解答贈點: 20 ( 共有 0 人贊助 )
回答:
2 意見: 0
[ 檢舉 ]
zycxxcz1234.blogspot.com

方案 : 一ㄍ 【WRETCH】 categorization分類 TRANSFER->一ㄍ [BLOGSPOT] ID帳號








NATIONAL TAIWANUNIVERSITY
IWANNA

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t...

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w...

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)