Sekitar hampir setahun berjalan, lab internet di kampus saya menggunakan PCLinuxOS. Sungguh kemajuan yang sangat saya syukuri. Alhamdulillah semua lancar, dan lancar-lancar saja.
Walaupun begitu, banyak sekali pertanyaan yang dialamatkan ke saya. Kalau boleh saya bilang sih, sangat sepele sekali. Tapi saya tak pernah sinis ataupun menganggap sepele hal tersebut. Karena bagaimanapun, hampir semua rekan-rekan kuliah saya tidak pernah bersentuhan dengan Linux. Masalah mulai dari menggunakan USB Flash Disk di Linux, dan lainnya.
Nah, salah satu masalah yang sering dihadapi juga adalah : bagaimana mematikan paksa program yang berjalan di Linux, apabila sistem mengalami hung atau melambat akibat kelebihan beban? Kalau di windows kita mengenal Windows Task Manager dengan menekan ctrl+alt+del, atau klik kanan pada taskbar. Namun di Linux bagaimana?
Dari pengalaman saya, saya sering mengalami sistem jadi lambat, atau bahkan hampir hung, adalah ketika saya menggunakan wine untuk menjalankan beberapa aplikasi windows. Masalah terutama terjadi ketika kita menggunakan wine, dalam PC dengan spesifikasi rendah. Baik itu prosesor tua dan lambat, ataupun PC dengan RAM yang terbatas (misal dibawah 512 MB). Lebih-lebih lagi jika kita menggunakan wine dalam PC tua, dan kita menjalankan beberapa aplikasi windows dengan wine tersebut, sistem akan sangat berat dan seringkali hung. Selain itu, versi wine juga mempengaruhi. Semakin baru versi wine yang kita gunakan, semakin stabil.
Caranya sederhana, dan ada beberapa pilihan :
pertama, jika kita menggunakan KDE, bisa menggunakan Ksysguard. Biasanya ada di menu system, atau tekan run (alt+F2), ketik ksysguard. Tampilan ksysguard sangat mirip dengan windows task manager. Kita tinggal mencari program yang sedang jalan, dan tinggal klik kanan dan kill. Masalah selesai.
kedua, jika menggunakan Gnome, gunakan gnome-system-monitor. Tampilannya lebih mirip dengan windows task manager bila dibanding dengan ksysguard. Ada di menu system, atau tekan run (alt+F2) ketik gnome-system-monitor. Tampilannya sangat sederhana dan sangat mirip WTM. Cari aplikasi yang ingin kita matikan, lalu klik kanan dan pilih end process.
selain menggunakan kedua aplikasi di atas, bisa juga kita menggunakan perintah bash di terminal (konsole, gnome-terminal, atau xterm). Di terminal ,ketik ps –ax atau ps –ef. Lalu akan muncul sederet list program yang berjalan dengan PID-nya masing –masing. PID adalah nomor identifikasi proses (Program Identifier), berurutan sesuai proses jalannya. Di sebelah PID, ada keterangan program apa yang jalan, kita tinggal liat. Untuk mematikan program yang jalan, tinggal ketik kill PID. Misal : kill 305467.
jika sistem telah benar-benar hung, tekan tombol kombinasi ctrl+alt+BackSpace. Tombol ini sebenarnya berfungsi me-restart xserver, namun saya sering menggunakannya untuk keperluan praktis tersebut. Untuk distro seperti Mandriva sih tidak ada masalah, Cuma kadang saya menemui masalah setelah menekan tombol kombinasi tersebut, kita tidak dibawa lagi ke sistem GUI. Walhasil kita masuk tampilan command-promt. Tapi tak usah cemas, cukup ketik startx, maka kita akan dibawa masuk kembali ke system GUI, dan desktop Linux kita lancar kembali.
jika semua cara itu gagal, gunakan cara primitif. Tekan tombol reset atau restart di PC anda! 8-P
Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try. A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t
Comments