Sudah berbulan-bulan saya tidak meng-update blog ini,
alasannya sederhana, tapi sebenarnya sangat menyedihkan buat saya.
Komputer saya satu-satunya, tempat ber-oprek ria dengan Linux,
tiba-tiba mati total, dan seperti dugaan saya, yang rusak adalah motherboard-nya. Nah, sebagai mahasiswa, saya nggak punya budget buat beli kompie baru, dan otomatis untuk sementara saya bener-bener vacuum dari dunia per-linux-an. Sedih sekali, tapi mungkin saya harus bersabar.
Nah, untunglah, lab internet di kampus saya pakai PCLinuxOS 2007, jadi saya masih bisa melepas kangen dengan command-line pakai konsole-nya PCLOS.
Selain itu, warnet di dekat kampus saya juga alhamdulillah pakai Zenwalk, dan performancenya luar biasa.
Nah, daripada bingung, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Zenwalk.
Zenwalk adalah distro berbasis slackware, dengan menggunakan window manager xfce.
Secara default, walau nggak zecantik KDE, desktop xfce sudah sangat cukup untuk enak dilihat, dan yang pasti cepat & responsif.
Sebagai referensi, PC di warnet dekat kampus saya, rata-rata adalah sekelas PIV dengan clock di bawah 2 GHz, dan dengan memory hanya 256 MB. Namun, dengan memakai Znwalk, ternyata tetap sangat responsif dan cepat. Yang paling terasa adalah saat membuka Open Office 2.4, sangat terasa responsif.
Yang paling menarik, Zenwalk sudah built-in dengan pemutar video dan musik Mplayer dan Audacious, yang sangat powerfull dalam menangani file-file multimedia mulai dari 3gp sampai flv (youtube video). Kedua aplikasi tersebut menjadi nilai tambah bagi para penguna pemula Linux, yang biasanya menghadapi masalah utama tidak bisa memutar video dan mp3, seperti pada distro-distro yang lain (seperti ubuntu).
Selain itu, Zenwalk juga telah dibundel dengan tema-tema yang cukup menarik, sehingga tidak terlalu membosankan.
Secara umum, Zenwalk adalah distro yang cukup memuaskan. Yah, mungkin kalau saya samakan, sama memuaskannya dengan Mandriva lah.
Yah, begitulah..
Salam Linux...
alasannya sederhana, tapi sebenarnya sangat menyedihkan buat saya.
Komputer saya satu-satunya, tempat ber-oprek ria dengan Linux,
tiba-tiba mati total, dan seperti dugaan saya, yang rusak adalah motherboard-nya. Nah, sebagai mahasiswa, saya nggak punya budget buat beli kompie baru, dan otomatis untuk sementara saya bener-bener vacuum dari dunia per-linux-an. Sedih sekali, tapi mungkin saya harus bersabar.
Nah, untunglah, lab internet di kampus saya pakai PCLinuxOS 2007, jadi saya masih bisa melepas kangen dengan command-line pakai konsole-nya PCLOS.
Selain itu, warnet di dekat kampus saya juga alhamdulillah pakai Zenwalk, dan performancenya luar biasa.
Nah, daripada bingung, kali ini saya akan mengulas sedikit tentang Zenwalk.
Zenwalk adalah distro berbasis slackware, dengan menggunakan window manager xfce.
Secara default, walau nggak zecantik KDE, desktop xfce sudah sangat cukup untuk enak dilihat, dan yang pasti cepat & responsif.
Sebagai referensi, PC di warnet dekat kampus saya, rata-rata adalah sekelas PIV dengan clock di bawah 2 GHz, dan dengan memory hanya 256 MB. Namun, dengan memakai Znwalk, ternyata tetap sangat responsif dan cepat. Yang paling terasa adalah saat membuka Open Office 2.4, sangat terasa responsif.
Yang paling menarik, Zenwalk sudah built-in dengan pemutar video dan musik Mplayer dan Audacious, yang sangat powerfull dalam menangani file-file multimedia mulai dari 3gp sampai flv (youtube video). Kedua aplikasi tersebut menjadi nilai tambah bagi para penguna pemula Linux, yang biasanya menghadapi masalah utama tidak bisa memutar video dan mp3, seperti pada distro-distro yang lain (seperti ubuntu).
Selain itu, Zenwalk juga telah dibundel dengan tema-tema yang cukup menarik, sehingga tidak terlalu membosankan.
Secara umum, Zenwalk adalah distro yang cukup memuaskan. Yah, mungkin kalau saya samakan, sama memuaskannya dengan Mandriva lah.
Yah, begitulah..
Salam Linux...
Comments