Beberapa waktu yang lalu, ditempat kita, sedang gencar-gencarnya sweeping keaslian OS Windows yang dilakukan oleh Microsoft. Dan yang paling kelabakan tentu saja para pengelola rental ketik, service dan juga warnet. Saya ingat, waktu itu dalam sekejap rental-rental ketik menjadi rental kubuntu, dan sepi pengunjung. Mengapa? Karena waktu itu, sungguh ajaib tiba-tiba rental-rental di sekitar kampus saya menjadi rental ber-OS kan kubuntu. Alhamdulillah sih jadinya, tapi memang itu hanya bertahan sebentar. Setelah sweeping hilang, maka kubuntu pun hilang dan kembali lagi rental menggunakan OS windows “free edition”.
Namun ada satu yang membuat saya senang, ternyata warnet-warnet menjadi benar-benar kapok dengan sweeping tersbut, dan akhirnya memigrasikan warnetnya ke Linux. Untuk yang ini saya sangat senang sekali, beneran, dan dalam hati saya berterimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Microsoft, yang melakukan sweeping, sehingga memaksa warnet menggunakan linux.
Apa sebenarnya kelebihan berinternet dengan Linux? Banyak sekali, sungguh saya tidak sedang mengunggulkan Linux! Ketika masih menggunakan Windows, saya bete-nya bukan main, apa lagi kalau bukan masalah virus. Dulu, saya pernah mendownload sebuah file, dan karena koneksinya super lambreta, maka downloadnya pun lama. Setelah bersabar ria, download selesai, dan tiba-tiba ada WARNING dari antivirus yang ada di system, yang “MEMFITNAH” file downloadan saya sebagai virus. Saya pun bingung karena tidak terbiasa dengan antivirus tersebut, lalau saya klak-klik, dan selesai, tetapi ketika saya cek di MyDocs, loooh mana file saya???? Ternyata sang antivirus memusnahkan file yang saya download dengan penuh perjuangan tadi!!! Ya ampuuun, waktu itu saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya, bahkan dalam hati saya bergumam “bangsat benar ini antivirus, memang windows tuh nggak ada keren-kerennya sedikit pun, titik”. Selain pengalaman tersebut, saya pun mendapat kejanggalan yag begitu banyak. Di kota asal saya, ada beberapa warnet, ada yang memakai windows, ada juga yang menggunakan ubuntu. Yang menggunakan windows, hardware PC-nya sungguh wow, P4 3 GHz dan 512 MB RAM, plus webcam. Namun apa coba? Ternyata ketika saya browsing dengan opera (yang ada indicator kecepatan transfer datanya), ternyata kecepatan transfer datanya cuma 0,6 kb/s, haaaaaahhhh!!!! Ya ampuuun Tuhaan apakah dosa bangsa ini hingga internet hanya berkecepatan 0,6 kb/s. Dalam hati saya bergumam lagi, “kalau ini PC saya, akan langsung saya ganti dengan openSuse atau Mandriva”, tapi ya apa boleh buat? Nah, ternyata ketika saya ganti ke warnet yang berbasiskan ubuntu, ternyata jangankan cuma browsing, lah wong download aja srat-sret, srat-sret cepat kali bagai kucing yang sedang berlari (pengandaian yang dibuat2).
INTINYA adalah : saya mempunyai firasat (karena tidak tahu pasti), kalau kita ber-internet menggunakan windows, kita akan melewati milyaran proses, entah itu filterisasi, entah itu blocking, entah itu antivirus, entah itu firewall, entah itu proteksinya Microsoft atau segala tetek-mbengeknya windows pokoknya, yang menjadikan prose berinternet kita menjadi sangat bertele-tele sekali. Bayangkan jika kita menggunakan Linux, kita bahkan bisa berinternet via terminal, yaitu menggunakan downloader wget yang sangat luar biasa itu. Dan hal itu kembali terbukti ketika saya berinternet di kampus saya yang juga telah mermigrasi ke PCLinuxOS, proses internet menjadi lebih simple dan cepat, tidak ada antivirus, tidak ada pembatasan apa-pun. Begitu juga ketika saya berinternet di warnet yang telah berpindah ke Linux Zencafe, sungguh luar biasa. Saya ingat, dulu ketika warnet tersebut masih menggunakan windows, saya selalu mengalami segala macam trouble, koneksi yang tiba-tiba mati, proses download berhenti mendadak, dan yang paling tragis computer berkali-kali hung dan crash, ampun pokoknya!. Kini, setelah menggunakan Zencafe, saya bisa memberikan perbandingan, ketika dulu saya download file berukuran 15 MB dengan windows membutuhkan 40 menitan, kini hanya dalam 7-8 menitan sudah kelar, sungguh, saya enggak sedang berbohong. Saya juga tidak tahu kenapa bisa begitu, karena saya belum belajar masalah networking secara lebih lanjut.
Intinya adalah : kita akan mendapatkan 100 % kebebasan jika berinternet menggunakan Linux, bebas dari virus, bebas dari sweeping ( ), dan pokoknya lebih free lah.
Jadi, ayolah kita menggunakan Linux, jangan ragu-ragu untuk yang kesekian kalinya!
Namun ada satu yang membuat saya senang, ternyata warnet-warnet menjadi benar-benar kapok dengan sweeping tersbut, dan akhirnya memigrasikan warnetnya ke Linux. Untuk yang ini saya sangat senang sekali, beneran, dan dalam hati saya berterimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Microsoft, yang melakukan sweeping, sehingga memaksa warnet menggunakan linux.
Apa sebenarnya kelebihan berinternet dengan Linux? Banyak sekali, sungguh saya tidak sedang mengunggulkan Linux! Ketika masih menggunakan Windows, saya bete-nya bukan main, apa lagi kalau bukan masalah virus. Dulu, saya pernah mendownload sebuah file, dan karena koneksinya super lambreta, maka downloadnya pun lama. Setelah bersabar ria, download selesai, dan tiba-tiba ada WARNING dari antivirus yang ada di system, yang “MEMFITNAH” file downloadan saya sebagai virus. Saya pun bingung karena tidak terbiasa dengan antivirus tersebut, lalau saya klak-klik, dan selesai, tetapi ketika saya cek di MyDocs, loooh mana file saya???? Ternyata sang antivirus memusnahkan file yang saya download dengan penuh perjuangan tadi!!! Ya ampuuun, waktu itu saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya, bahkan dalam hati saya bergumam “bangsat benar ini antivirus, memang windows tuh nggak ada keren-kerennya sedikit pun, titik”. Selain pengalaman tersebut, saya pun mendapat kejanggalan yag begitu banyak. Di kota asal saya, ada beberapa warnet, ada yang memakai windows, ada juga yang menggunakan ubuntu. Yang menggunakan windows, hardware PC-nya sungguh wow, P4 3 GHz dan 512 MB RAM, plus webcam. Namun apa coba? Ternyata ketika saya browsing dengan opera (yang ada indicator kecepatan transfer datanya), ternyata kecepatan transfer datanya cuma 0,6 kb/s, haaaaaahhhh!!!! Ya ampuuun Tuhaan apakah dosa bangsa ini hingga internet hanya berkecepatan 0,6 kb/s. Dalam hati saya bergumam lagi, “kalau ini PC saya, akan langsung saya ganti dengan openSuse atau Mandriva”, tapi ya apa boleh buat? Nah, ternyata ketika saya ganti ke warnet yang berbasiskan ubuntu, ternyata jangankan cuma browsing, lah wong download aja srat-sret, srat-sret cepat kali bagai kucing yang sedang berlari (pengandaian yang dibuat2).
INTINYA adalah : saya mempunyai firasat (karena tidak tahu pasti), kalau kita ber-internet menggunakan windows, kita akan melewati milyaran proses, entah itu filterisasi, entah itu blocking, entah itu antivirus, entah itu firewall, entah itu proteksinya Microsoft atau segala tetek-mbengeknya windows pokoknya, yang menjadikan prose berinternet kita menjadi sangat bertele-tele sekali. Bayangkan jika kita menggunakan Linux, kita bahkan bisa berinternet via terminal, yaitu menggunakan downloader wget yang sangat luar biasa itu. Dan hal itu kembali terbukti ketika saya berinternet di kampus saya yang juga telah mermigrasi ke PCLinuxOS, proses internet menjadi lebih simple dan cepat, tidak ada antivirus, tidak ada pembatasan apa-pun. Begitu juga ketika saya berinternet di warnet yang telah berpindah ke Linux Zencafe, sungguh luar biasa. Saya ingat, dulu ketika warnet tersebut masih menggunakan windows, saya selalu mengalami segala macam trouble, koneksi yang tiba-tiba mati, proses download berhenti mendadak, dan yang paling tragis computer berkali-kali hung dan crash, ampun pokoknya!. Kini, setelah menggunakan Zencafe, saya bisa memberikan perbandingan, ketika dulu saya download file berukuran 15 MB dengan windows membutuhkan 40 menitan, kini hanya dalam 7-8 menitan sudah kelar, sungguh, saya enggak sedang berbohong. Saya juga tidak tahu kenapa bisa begitu, karena saya belum belajar masalah networking secara lebih lanjut.
Intinya adalah : kita akan mendapatkan 100 % kebebasan jika berinternet menggunakan Linux, bebas dari virus, bebas dari sweeping ( ), dan pokoknya lebih free lah.
Jadi, ayolah kita menggunakan Linux, jangan ragu-ragu untuk yang kesekian kalinya!
Comments