Setelah saya agak sedikit lebih tahu tentang linux, ternyata ada hal-hal mendasar yang sangat membedakan antara linux dengan windows. Dan, hal mendasar kali ini yang ingin saya tulis adalah tentang proses penambahan dan upgrade software. Di windows, seperti yang sudah kita rasakan dan kita ketahui bersama, bahwa proses penambahan (instalasi) software begitu simpel dan mudah. Kita tinggal cari installer, dalam bentuk file executable (dengan ekstensi .exe), kemudian kita klik file instaler tersebut, kemudian dengan mudahnya wizard akan memandu kita dan tinggal tekan next, next, next dan selesai. Software baru siap digunakan. Simpel dan mudah sekali bukan?
Bagimana dengan proses serupa di linux? Ternyata agak sedikit lebih rumit (kalau boleh saya bilang sebagai seorang pengguna baru linux, cukup rumit). Di linux, seperti dalam posting saya yang lalu, kita harus menggunakan perintah teks untuk mengexecute sebuah file instaler software. Kenapa harus memakai perintah teks? Ya, walaupun ada fasilitas instaler software GUI (grafis) dalam linux, ternyata proses instalasi menggunakan modus GUI akan lebih menyusahakan jika dibandingkan kita menggunakan command-line. Kok bisa? Itulah perbedaan yang sangat besar yang saya rasakan setelah memakai linux. Ternyata, setiap software di linux, sebagian besar mempunyai ketergantungan terhadap software atau paket-paket lain seperti pustaka-pustaka (libraries). Artinya, jika sebuah software di linux, untuk bisa bekerja dengan sempurna, membutuhkan beberapa paket yang harus ada sebelum software tersebut di instal, maka jika salah satu saja paket yang dibutuhkan belum tersedia, maka software tersebut tidak akan bekerja dengan sempurna, atau bahkan tidak mau bekerja sama sekali. Nah, ketergantungan (dependencies) tersebut bisa membentuk suatu proses hierarki yang sangat panjang. Artinya, sebuah software mungkin akan membutuhkan paket tertentu dengan urutan yang sangat panjang seperti contoh berikut :
Namun, seperti kita ketahui bersama, banyak pengguna linux (khususnya di indonesia) banyak yang belum memiliki koneksi internet, maka proses intalasi software melalui repository internet adalah mustahil. Oleh karena itulah, banyak komunitas-komunitas linux, yang melakukan download secara besar-besar paket-paket dari internet beserta semua dependensinya dan juga file konfigurasinya, kemudian di bundel dalam bentuk DVD atau CD, yang kemudian bisa digunakan secara offline untuk melakukan instalasi software secara mudah, yang kemudian di sebut sebagai repository lokal. Salah satu komunitas yang menyediakan DVD repositori lokal adalah ubuntu indonesia.
Biasanya, komunitas tersebut tidak menarik biaya yang tinggi untuk bundel repositori yang mereka tawarkan, hanya biaya duplikasi DVD/CD, biaya kirim dan mungkin sedikit biaya internet. Dan bisa kita bayangkan, betapa berharganya jasa komunitas-komunitas tersebut dalam penyediaan repositori tersebut. Kita tidak perlu repot-repot memasang koneksi internet ataupun mendownload satu-per satu paket yang ada.
Jadi, semua ada jalan keluarnya kok, insyaAllah!! Salam Linux!
Software A
|
|
Software C
|
|
Software B
|
|
Library C
|
|
Library D
Oleh karena rumitnya dependensi yang ada di linux, adalah cukup merepotkan jika kita mendownload satu per satu semua dependensi yang ada. Oleh karenanya, pengembang distribusi linux menyediakan sebuah tempat (server) yang menyediakan aplikasi/software tambahan beserta dengan semua kebutuhan-kebutuhannya, dan juga file konfigurasi yang berisi informasi mengenai paket-paket dengan ketergantungannya, yang di kenal dengan repository. Maka dari itu, bagi pengguna linux yang mempunyai koneksi internet lumayan, menambah software adalah proses yang mudah dan tidak repot. Kita tinggal melakukan konfigurasi melalui instaler GUI yang ada, dan kemudian secara otomoatis akan mencari paket-paket tersebut di internet.|
|
Software C
|
|
Software B
|
|
Library C
|
|
Library D
Namun, seperti kita ketahui bersama, banyak pengguna linux (khususnya di indonesia) banyak yang belum memiliki koneksi internet, maka proses intalasi software melalui repository internet adalah mustahil. Oleh karena itulah, banyak komunitas-komunitas linux, yang melakukan download secara besar-besar paket-paket dari internet beserta semua dependensinya dan juga file konfigurasinya, kemudian di bundel dalam bentuk DVD atau CD, yang kemudian bisa digunakan secara offline untuk melakukan instalasi software secara mudah, yang kemudian di sebut sebagai repository lokal. Salah satu komunitas yang menyediakan DVD repositori lokal adalah ubuntu indonesia.
Biasanya, komunitas tersebut tidak menarik biaya yang tinggi untuk bundel repositori yang mereka tawarkan, hanya biaya duplikasi DVD/CD, biaya kirim dan mungkin sedikit biaya internet. Dan bisa kita bayangkan, betapa berharganya jasa komunitas-komunitas tersebut dalam penyediaan repositori tersebut. Kita tidak perlu repot-repot memasang koneksi internet ataupun mendownload satu-per satu paket yang ada.
Jadi, semua ada jalan keluarnya kok, insyaAllah!! Salam Linux!
Comments