Skip to main content

Kenapa Linux ( Seolah-Olah ) Dibuat Sulit?

Ketika kita pertama menginstal Linux di komputer kita, kita mungkin akan merasa (sedikit) dongkol, kenapa? ya, ternyata Linux secara default tidak bisa memutar mp3. Loh? Kok bisa?
Linux, yang lahir dan kemudian dikembangkan dengan prinsip open source, mencoba untuk menerapkan prinsip tersebut dalam segala hal, artinya, apapun yang terkandung di dalam Linux, diharapkan bermuatan dan mempunyai sifat open source dan free, dimana kemungkinan untuk tersandung masalah HaKi tidak terjadi di kemudian hari.
Lalu apa hubungannya?
Mungkin kita tidak sadar, bahwa format semacam mp3 adalah format yang dibuat untuk pendistribusian musik secara resmi, dan otomatis, mp3 yang bertebaran diseluruh dunia, pada hakikatnya adalah legal, dalam artian, dijual oleh pihak yang memiliki izin untuk melakukannya (seperti apple dengan penjualan mp3 online iTunes).
Walaupun demikian, era digital selain memudahkan dalam segala hal, tidak bisa dipungkiri telah mempermudah kegiatan penyalahgunaan hak cipta, sehingga banyak pihak yang dirugikan. Tidak terkecuali dengan mp3. Begitu banyak mp3 ilegal bertebaran di seluruh dunia, dan otomatis hal tersebut akan mematikan industri musik.
Karena di bangun dengan prinsip open source oleh komunitas di seluruh dunia, Linux tentulah tidak mau dijadikan kambing hitam, dengan dituduh sebagai pemicu kegiatan pembajakan hak cipta dalam industri musik. Jadi, dengan pertimbangan itulah, banyak pengembang distro, tidak menyertakan secara default codec multimedia yang komersial seperti mp3 tersebut. Jika memang user membutuhkan, maka codec tersebut tersedia bebas untuk didownload dan digunakan sendiri, dengan konsekuensi dan tanggung jawab user.
Jadi, kita harus maklum, kenapa Linux (seolah-olah) di buat susah, hal itu tak lain karena semangat open source itu sendiri.

Comments

Sumodirjo said…
"Linux tentulah tidak mau dijadikan kambing hitam, dengan dituduh sebagai pemicu kegiatan pembajakan hak cipta dalam industri musik."

# codec mp3 tidak disertakan didistro secara default bukan karena tidak mau jadi kambing hitam, jadi kambing putih aja ogah, masalahnya format mp3 itu berpaten yang megang adalah Fraunhofer IIS (http://en.wikipedia.org/wiki/Fraunhofer_Society), masih dari wikipedia konon royalti dari paten mp3 menghasilkan €100,000,000 pada tahun 2005

seingat saya, di redhat mp3 mulai tidak disertakan mulai versi 9. dibawah 9 belum nyoba sehari-hari karena komp saya waktu itu lambreta.

Jadi kalau menyertakan codec secara default bisa kena pelanggaran paten . itu masalahnya dan perusahaan penjual linux kayak redhat, mandriva dkk tentunya tidak mau terkait dengan masalah hukum seperti itu. gitu nggak sih?

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)