Skip to main content

Jangan Terperdaya dengan Cepatnya Perkembangan Software di Linux


Jumlah kolom cukup satu


Menu pengaturan jumlah kolom di XFCE Zenwalk


Jumlah baris cukup satu

Workspace switcher di XFCE Zenwalk. Klik kanan untuk pengaturan.

Desktop Linux adalah sebuah sistem yang amat sangat dinamis. Perkembangan versi terbaru dari suatu desktop dan software dalam lingkungan Linux tidak terjadi dalam jangka berapa bulan atau tahun, tapi tiap hari. Sistem Linux yang dikembangkan oleh ribuan programmer di seluru dunia secara bergotong-royong, memberikan dampak positif berupa perkembangan versi software yang amat cepat.


Untuk perbandingan saja, jika di sistem operasi Microsoft Windows butuh waktu sekitar 3 tahun untuk merilis versi baru, maka di desktop Ubuntu Linux misalnya, hanya butuh waktu 6 bulan untuk merilis versi yang lebih baru. Apa implikasi negatif dari trend tersebut? User bingung! Padahal, sudah merupakan hukum pasti dalam logika perkembangan software, setiap versi yang lebih baru pasti akan membutuhkan ekuivalensi kebutuhan hardware yang lebih banyak. Itu sudah pasti !!


Sebagai contoh lagi, jika semisal dengan sistem operasi Microsoft Windows XP kita bisa jalan dengan memory 256 MB dan cukup lancar, maka jika kita berniat menggunakan Microsoft Windows 7, hal itu jelas mustahil! Pun dengan dekstop Linux. Semua desktop Linux—saya katakan semua--,entah itu Ubuntu, SUSE, Mandriva, Fedora, Slackware, dan atau Zenwalk, semakin baru versi dari desktop tersebut, maka resource hardware yang dibutuhkan akan semakin besar. Itu sudah pasti!!!!


Sebagai contoh saja, jika kita menggunakan Ubuntu 6.06 LTS (Dapper), kita masih lancar memakai Pentium II dan RAM 256, tetapi jika kita ingin upgrade ke Ubuntu 8.04 LTS, dengan sistem tersebut jelas mustahil! Lebih mustahil lagi kalau kita berkeinginan menggunakan Ubuntu 9.04?


Apa intinya? Jangan terperdaya dengan cepatnya perkembangan software di Linux. Jika kita memiliki resource hardware tertentu, dan sudah bisa menjalankan versi desktop Linux tertentu dengan stabil dan cepat—ingat, STABIL DAN CEPAT—maka sungguh tak perlu kita tertarik mencoba versi desktop yang lebih baru. Karena apa? Karena itu tindakan yang mubadzir!! Tak ada perbedaan signifikan dari versi desktop yang lebih baru. Perkembangan yang beda paling terletak pada driver yang disertakan. Jika semua hardware kita sudah bekerja dengan sangat sempurna dan efisien (cepat), kenapa harus tergoda dengan sistem yang lebih baru?


Masalah ini saya temui di salah satu warnet di kota saya. Saya suka menggunakan warnet tersebut karena dua hal, pertama karena kecepatan per-klien yang diatur secara statis sehingga stabil, dan kedua, karena warnet tersebut menggunakan desktop Zenwalk Linux.


Namun belakangan, saya sering kesal dengan kinerja komputer di warnet tersebut. Apa pasal? Karena sang operator yang iseng!! Dia sangat hobi mengutak-atik dan mencoba desktop baru Linux tanpa memperhitungkan keampuan resource hardware yang ada! Dulu, ketika warnet tersebut masih memakai versi Zencafe lama (saya lupa versinya), komputer-komputer di warnet tersebut sangat memuaskan. Kecepatannya sungguh bisa diandalkan. Tak pernah saya menemukan hung. Namun belakangan, semua sistem di warnet tersebut di ganti ke sistem Zenwalk terbaru, padahal resource hardware-nya terbatas. Apa jadinya? Sistem menjadi sangat berat!! Saya sungguh kesal dan ingin protes. Tapi apa daya? Walaupun saya pelanggan warnet tersebut!


Dulu saya pernah mengeluhkan hal tersebut kepada sang operator, dan beliau berkilah itu alasan proses upgrading OpenOffice.org 3.0. Apa hubungannya? Upgrade OpenOffice.org sama sekali tak ada hubungannya dengan versi sistem yang dipakai! Kita bisa menginstalasi OpenOffice.org 3.0 di sistem Ubuntu 7.04, kita bisa menginstalasi OpenOffice.org 3.0 di desktop Linux yang sangat lama. Tak ada masalah!!


Terakhir, sang operator berkelih lagi katanya sistem yang baru lebih minimal dari bug! Bah!! Alasan apa itu? End user seperti kita, tak akan peduli dengan bug-bug kecil yang tak terasa. End user seperti kita hanya mengidamkan kecepatan sistem. Yang penting cepat! Itu intinya!!


Ingin sekali saya menyarankan proses downgrading sistem kepada operator tersebut, namun saya sungkan. Beliaunya agak susah diajak diskusi secara terbuka. Jadi saya menulis “keluhan konsumen” di sini agar rekan-rekan aktivis Linux yang ingin membuka warnet Linux harus mengedepankan prinsip yang paling fundamental ini, yaitu KECEPATAN SISTEM.


Selanjutnya, saya hanya ingin memberi satu masukan, dalam desain desktop Linux bagi warnet. Jangan aktifkan virtual desktop! Itu sungguh tindakan amat mubadzir. Seperti dalam warnet yang saya bicarakan tersebut. Bayangkan, virtual desktop yang diaktifkan sampai 4 !! Alangkah mubadzirnya! Maka jika saya berkunjung ke warnet tersebut, saya pasti akan mengatur virtual desktop agar hanya tinggal satu desktop saja. Yaitu :


Pertama, klik kanan pada workspace switcher, dan pilih properties. Kemudian kurangi jumlah barisnya hingga tinggal satu. Setelah itu, saya kurangi jumlah kolom desktop. Caranya, pada XFCE menu>Settings>Workspace, kemudian kurangi jumlahnya menjadi satu. Sekarang saya punya desktop yang cuman satu, dan sistem agak lebih ringan.


Begitulah share dari saya tentang Linux, semoga bisa menambah wawasan kita semua. Pesan moralnya adalah, berbijak-bijaklah mengatur desktop Linux, agar sesuai kebutuhan dan tepat guna. Yaitu sistem yang efektif (bekerja normal dan stabil), dan efisien (hemat memori, kinerja cepat). Jika kita sudah mendapat dua hal tersebut, sungguh, jangan tergoda sedikit pun untuk mencoba sistem yang lebih baru, karena belum tentu cocok untuk sistem kita yang sudah bekerja maksimal.


Selamat berkarya dengan Linux !

Comments

Anonymous said…
pas dengan pengalaman saya boss. Gara gara selalu coba software baru. Warnet saya sempat sepi. Saya balik lagi ke OS yang lama. Yaitu ubuntu 8.04. Yang saya nilai lebih baik dari versi-versi diatasnya. sippp

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)