Pada dasarnya, dari berbagai macam distro Linux yang ada di dunia ini, semuanya di bangun dari 3 distro dasar Linux, yaitu : Slackware RedHat Debian Tidak seperti pada windows, jika akan menambah software menggunakan file setup installer berekstensi .exe yang berfungsi untuk semua versi windows, kalau pada Linux, tiap keluarga distro di atas mempunyai file installer (package manager) yang berbeda-beda, yaitu .tgz untuk keluarga Slackware; .rpm untuk keluarga redhat dan .deb untuk keluarga debian. Selain versi binary yang berbeda-beda di atas, terdapat source code yang bisa diaplikasikan untuk semua distro. Source code di sini bisa diartikan kumpulan file konfigurasi sebuah software yang harus dikompilasi secara manual dengan xshell agar dapat berfungsi. Source code itu sendiri berekstensi .tar.gz. Sampai pada tahap inilah, banyak orang--terutama pemula--merasakan kerumitan Linux, bahkan bisa dikatakan sangat rumit. Yang lebih rumit, jika pada windows tiap aplikasi bisa berjalan(berdiri
Linux Desktop, Everyday