Skip to main content

Membuat Master Linux Live Hardisk

Setelah selesai, hapus semua folder dan file LiveCD


Pilih 'Show All Drives' dan pilih salahsatu partisi hardisk

Unetbootin Loader, pilih 'Try Ubuntu...'

Dengan LiveCD sembarang, pilih 'Boot from the 2nd harddisk'


Teknologi LiveCD merupakan gagasan paling brilian dari sebuah sistem operasi, yang dalam hal ini, Linux sebagai pelopor teknologi tersebut. Dengan teknologi LiveCD, user dibuat mudah dengan interface instalasi desktop yang mudah dipahami. Dan secara khusus, distribusi Linux yang sangat akrab dengan teknologi LiveCD Install adalah distribusi Ubuntu Linux. Paket instalasi dalam sekeping CD: praktis, simpel, 100 % fungsional dan tentu saja efisien.


Selama ini, kita selalu bisa dengan mudah mem-burn iso Ubuntu Linux dalam sekeping CD, namun ternyata, untuk versi-versi terbaru Ubuntu, kita akan mengalami kesulitan mem-burn iso dalam sekeping CD, karena ukuran image yang telah membengkak. Di forum-forum Ubuntu, solusi yang paling sering diberikan adalah DVD burning, atau Live USB Flash. Cara-cara itu cukup mudah, tapi ternyata ada satu lagi cara yang lebih simpel. Bagaimana itu?


Hardisk LiveCD

Ide ini sepenuhnya terpikirkan secara tak sengaja oleh saya. Waktu itu sistem Linux saya mengalami sedikit crash karena proses instalasi software baru yang gagal, dan jadinya saya perlu menginstalasi ulang sistem Linux saya. Kebetulan, waktu itu saya kehabisan LiveCD, dan juga tak memiliki USB Flash yang berukuran besar. Lalu, secara serta-merta, ide Hardisk LiveCD-pun muncul, dan ternyata berhasil ! Eureka! Bagaimanakah caranya? Mari kita simak.


Sistem Yang Dibutuhkan

  1. Sebuah Partisi FAT/FAT32 berukuran <=1 GB. Jika kita memiliki sistem windows dan memiliki partisi D, E, F dst, kita bisa menggunakan salahsatu partisi tersebut.
  2. Unetbootin Linux. Aplikasi ini adalah aplikasi paling terkenal untuk membuat LiveUSB secara mudah. Kita bisa mendapatkannya di sini.
  3. p7zip-full dan mtools. Kedua paket tersebut merupakan dependensi utama agar uNetbootin Linux bisa berjalan sempurna. Kita bisa mendapatkan paket p7zip-full di sini, dan paket mtools di sini. Jika kita terkoneksi ke repositori, kita bisa juga menginstalasinya dari repositori dengan mudah : $ sudo apt-get install p7zip-full mtools
  4. Sebuah sembarang LiveCD, kita bisa memakai LiveCD versi lama dari linux sembarang, atau sebuah DVD instalasi lama kita, yang pasti sebuah CD/DVD Linux yang berisi loader.

Setelah semua persyaratan itu terpenuhi, langkah berikutnya adalah sebagai berikut :

  1. Jalankan uNetbootin Linux. Karena aplikasi ini dipaketkan sebagai static linked package, maka kita bisa menjalankannya dengan mudah dengan cara melakukan double click.
  2. Pada window sebelah kiri bawah, pilihlan opsi 'Show All Drives', dan pilih salahsatu partisi FAT/FAT32 milik kita, semisal /dev/sda3; /dev/sda4; dst.
  3. Pilih lokasi iso LiveCD kita, dan OK, tunggu hingga proses selesai. Kemudian reboot komputer.
  4. Masukan sembarang LiveCD/DVD Linux dan boot CD/DVD tersebut.
  5. Kemudian pilihlah opsi 'Boot from the 2nd harddisk'.
  6. Kita akan dibawa ke loader uNetbootin, lalu pilihlah opsi 'Try Ubuntu without any change..'
  7. Kita akan masuk ke sesi Live, dan lakukan proses instalasi seperti biasa.
  8. Setelah proses instalasi selesai, reboot sistem, dan hapus semua file sistem Live Hardisk, jika tidak kita butuhkan lagi. File dan folder dari sistem Live tersebut jumlahnya ada 21 buah, dengan sebuah hidden file. Akses partisi FAT tempat kita menginstalasi sistem Live, dan munculkan hidden file dengan tombol Ctrl+H. File-file sistem Live tersebut adalah: casper, dists, install, isolinux, pics, pool, pressed, .disk, autorun.inf, ldlinux.sys, dst. Kita tentu bisa membedakan dengan mudah folder-folder dokumen milik kita dengan folder-folder Live sistem Linux yang telah kita pakai.

Begitulah sekilas coba-coba saya membuat sebuah sistem Linux LiveHardisk. Opsi ini bisa juga diimplementasikan untuk membuat sebuah master instalasi Linux, sehingga sewaktu-waktu kita ingin melakukan instalasi ulang sistem, kita bisa memakainya dengan mudah. Atau, yang pasti, cara ini sangat praktis dilakukan bila kita ingin mencoba sistem baru, tetapi kebetulan tidak memiliki sebuah DVD blank untuk mem-burn iso linux.


Selamat mencoba!

Comments

Popular posts from this blog

Q4OS 4.6 "Gemini" Review: A Real Hidden Gem

Distro hopping is a fun adventure. It's a pure joy you can only find in GNU/Linux world. It's a nature you want to escape from what I call 'comfort ecosystem'. You need to play, trying something new even for a few little differences. For a long time I've been using Ubuntu family as my daily driver. The main reason is probably just same as any other Ubuntu user: it's reliable. You can't go wrong with Ubuntu. It works almost in any device, even for the newest one. It is the ultimate Linux distro you can rely on. However, sometimes, you will feel bored. The temptation to flirt with other new distro is unbearable. There are a lot of hot new Linux distros waiting to try.  A Real Hidden Gem I've known this distro for a quite long time. At first, it offered Trinity Desktop as the main desktop, which brings me the sweet memories about KDE3. It is simply fast, stable, almost without any issue, and it is based on Debian. I install it on my old machine and I love t

How To Install Mac OS X Lion Theme On Lubuntu / LXDE

Lubuntu 12.04 with Mac OS X Lion Theme, xcompmgr & cairo-dock [click to enlarge] Mac OS X is the special one in the Desktop market. So many people admire it because of its beauty, safety (yes, it is an UNIX) and its profesional image as “an OS for profesional modern art designer”. Yeah, Mac OS X has beautiful look and I do like its look-n-feel. And so, there are so many theme patcher to make our Microsoft Windows or Linux OS become Mac OS X in the appearance. In Linux Desktop, there are some project specialized in designing theme transformation pack to make our Linux desktop to be looked like Mac OS X. The most popular project probably is Mac4Lin. But, all of those projects was designed only for GNOME or sometimes support XFCE and how about LXDE? Our Star in the current lightweight Linux desktop? (Yes, LXDE is the most light-but-complete Linux desktop for now). Until now, there is no project that officially support LXDE. Basically, LXDE uses gtk (now still stay w

Howto Connect To Windows Share Network (Connect To Server) Easily in PCManFM

In Nautilus 3.4, Nemo, or Caja, there is a very useful menu called "Connect to Server". This menu allow us to connect to a Windows Share network via Samba. If you are using another desktop environment such as LXDE, there aren't such menu, and we need to install third party tool called Gigolo . But apparently, PCManFM (the default file manager of LXDE) already has such function. We could connect to a Windows Share network in PCManFM easily. Here are the simple steps : 1. Open PCManFM and go to adress bar, and type this command : smb://username@server/folder example : smb://staff@192.168.1.69/document then press Enter 2. Once you will be asked to input the Windows Share Network password (if exists), select Remember Forever option. 3. You are connected to Windows Share Network ;)